Garut, Limawaktu.id,- Para dosen Digital Publik Relation (DPR) Fakultas Komunikasi Bisnis, Telkom University, Bandung melatih para pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUi) Garut di Kelurahan Pataraman, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (12/5/2023).
Pelatihan tersebut upaya optimasilasi media sosial MUI sebagai upaya bertransformasi digital. Para pengurus MUI Garut sendiri untuk terus memperbaharui penguasaan teknologi dalam menjalankan roda organisasi.
Para peserta mendapat pelatihan pengelolaan manajemen perangkat pada media digital yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam menjalankan organisasi MUI Garut. Di awal pelatihan, para peserta diajak untuk memahami dan praktek langsung membuat akun media sosial yaitu Instagram dan Facebook.
"Peserta cukup antusiasme melalui setiap sesi kegiatan, terlebih banyak ilmu baru seputar digitalisasi yang dapat diserap," kata Tita Melia Milyane, S.Sos., M.MPd., dalam siaran persnya
Tita yang juga Ketua Ketua Program Studi Digital Public Relation (DPR) ini mengatakan, Pelatihan ini bentuk pengabdian masyarakat (Abdimas). Abdimas ini wujud konkret kontribusi Tel-U kepada para praktisi dalam mengelola lembaganya.
Di sesi pertama, kata Tita, para pembicara memaparkan materi dengan cara serius tapi santai dibantu oleh mahasiswa. Sesi kedua peserta mendapatkan materi mengenai pentingnya media sosial dalam organisasi dan cara membuat konten-konten menarik oleh dosen Digital Public Relations, Nela Widiastuti, S.Sos,. M.I.Kom.
"Pada sesi penutup, peserta mendapat materi tentang cara mengukur engagement atau peran serta aktif masyarakat terhadap akun media sosial Instagram dan Facebook," papar Tita.
Sementara itu, Ketua MUI Garut Drs H.Roni Hidayat berharap kegiatan pelatihan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan. Harapannya, para pengurus MUI Garut dapat semakin optimal menggunakan media sosial untuk kepentingan organisasi.
"Salah satunya dalam menyampaikan segala macam informasi bermanfaat untuk umat Islam," kata Roni.
Senada dengan itu, Sekretaris MUI Drs. H. Dudung Mauludin menambahkan, antusiasisme peserta menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik menyerap materi digitalisasi.