Limawaktu.id, Kota Cimahi – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan tidak adanya potensi terjadinya kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi selama Pemilu berlangsung. Bey pun mengingatkan para petugas KPPS untuk bersiap dan mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang di luar perkiraan,
“Kita harus benar-benar memastikan DPT untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan,” ungkap Bey, usai menyaksikan pemusnahan kertas suara yang cacat dan tidak dapat digunakan, di TPS 29 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, Selasa (13/2/2024) malam.
Pemusnahan kertas suara yang cacat atau rusak dilakukan tidak disalahgunakan. Dalam kunjungannya di TPS 29 Kelurahan Baros, Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyampaikan bahwa dirinya beserta Forkopimda Provinsi Jawa Barat melakukan peninjauan kesiapan akhir di tiga TPS yakni di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi.
"Alhamdulillah semua persiapan sudah selesai," tuturnya.
Ditemui awak media, Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengungkapkan, tadi malam pihaknya melakukan monitoring untuk memantau kesiapan serta keamanan pada pelaksanaan pilpres dan pileg yang dilaksanakan serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
“Kami beserta seluruh Forkopimda melakukan monitoring pada H-1 untuk memastikan segala sesuatu yang telah kita rencanakan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga pelaksanaan besok supaya tidak ada kekurangan yang tidak kita kehendaki,” ungkapnya.
Ia pun menyebut persiapan Pemilu telah dilakukan di antaranya dengan melakukan pengecekan awal dengan mengecek logistik Pemilu yang sudah ada di masing-masing wilayah, yakni di kelurahan untuk kemudian didistribusikan pada TPS-TPS. Selanjutnya Dicky juga menyebut telah memastikan kesiapan seluruh komponen yang akan bertugas pada hari H Pemilu, bahkan telah memberikan rekomendasi untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat kegiatan berlangsung.
“Kita juga sudah mengecek kesiapan dari seluruh petugas KPPS, Linmas dan seluruh aparat keamanan dalam mendukung itu semua, dan kita juga sudah melakukan simulasi, dari simulasi tersebut kita sudah memberikan masukan apa saja hal-hal yang harus diantisipasi oleh para petugas KPPS,” tutur Dicky.
Lebih lanjut, Dicky juga telah ikut memastikan kesiapan Puskesmas di masing-masing kecamatan, “Puskesmas ini akan beroperasi selama 24 jam dalam kurun waktu lima hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar petugas KPPS dalam rangka mendukung KPU dalam melaksanakan penghitungan suara,” ujar Dicky.