Senin, 18 November 2024 16:01

Dicky Saromi Resmikan IPAL Komunal di Kelurahan Utama

Penulis : Bubun Munawar
Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi  meresmikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) program BRI Peduli dan Forum ITB Angkatan Tahun 1984 di RT 02 RW 01  Kelurahan Utama, Kota Cimahi pada Senin, 18 November 2024.
Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi meresmikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) program BRI Peduli dan Forum ITB Angkatan Tahun 1984 di RT 02 RW 01 Kelurahan Utama, Kota Cimahi pada Senin, 18 November 2024. [Diskominfo Kota Cimahi]

Limawaktu.id, Kota Cimahi - Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi  meresmikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) program BRI Peduli dan Forum ITB Angkatan Tahun 1984 di Kota Cimahi yang berlokasi di RT 02 RW 01  Kelurahan Utama, Kota Cimahi pada Senin, 18 November 2024.  

Pembangunan sarana sanitasi berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal dengan kapasitas 50 Kepala Keluarga (KK) ini berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank BRI. Adapun Tujuan dari pembangunan SPALD-T selain untuk meningkatkan kolaborasi multi pihak sebagai mitra pembangunan khususnya dalam penyediaan sarana sanitasi, juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan padat penduduk, serta menurunkan faktor risiko stunting di lokasi sarana terbangun.

“Sistem pengolahan air limbah domestik terpadu di Kelurahan Utama ini adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan, dan kepedulian ini benar-benar kita rasakan manfaatnya karena masyarakat di sini membutuhkannya untuk pengolahan air limbah yang layak, juga untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” ungkap Dicky selepas meresmikan pembangunan SPALD-T.

Ia juga mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung tujuan Cimahi dalam mewujudkan zero new stunting dan bebas kawasan kumuh. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat tahun 2024, yakni menargetkan angka stunting nasional dari 21,6% harus turun menjadi 14%.  Sementara itu berdasarkan hasil pengukuran di bulan penimbangan balita bulan Agustus 2024 angka stunting di Kota Cimahi masih sebesar 9,56%. Oleh karenanya Dicky menyambut baik kerjasama antar pihak ini karena dapat membantu Pemerintah Kota Cimahi untuk mempercepat penurunan tingkat prevalensi stunting di Kota Cimahi.

Dicky pun mengungkapkan pengelolaan air limbah domestik ini merupakan permasalahan yang harus segera diselesaikan karena bila tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, menimbulkan penyakit, dan merusak ekosistem.

“Melalui peresmian SPALD ini, kita tidak hanya merespons tantangan tersebut, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan kota yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Sanitasi bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga menciptakan ketenangan, kesejahteraan, dan keadilan sosial. Sanitasi yang layak dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan mendukung kehidupan yang lebih aman, terutama di daerah yang terdampak oleh berbagai krisis dan tantangan lingkungan. Oleh karenanya pembangunan IPAL komunal ini adalah langkah konkret untuk melindungi kualitas air tanah dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

 Sementara itu Komisaris BRI Nurmaria Sarosa menambahkan pihaknya sangat mendukung program penurunan prevalensi stunting di Kota Cimahi. Ia menegaskan bahwa Bank BRI siap untuk kembali menurunkan dana CSR untuk pembangunan SPALD-T di tempat lain di Kota Cimahi yang membutuhkan.

“Kami pasti mendukung program-program seperti ini, untuk program stunting. Untuk hari ini dananya sebesar 500 juta, dan bila di tempat lain juga bila Pa Wali ada usulan tempat lain lagi yang bisa kami bantu,” pungkasnya.

 

 

 

 

Baca Lainnya