Limawaktu.id - underpass Sriwijaya, Kota Cimahi kembali bakal digarap tahun ini. Pemkot Cimahi dibekali Rp 105 miliar oleh Pemprov Jabar untuk menggarap proyek tersebut.
Rencana pembangunan underpass tersebut sudah diwacanakan beberapa tahun lalu. Bahkan, tahun 2020 rencananya akan dimulai fisiknya, namun batal sebab anggaran bantuan dari Pemprov Jabar terkena refocusing penanganan Covid-19.
“Ini anggarannya bantuan dari Gubernur (Jabar), dari program PEN (Pemulihan Ekonomi Naisional),” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, Senin (25/1/2021).
Dikatakannya, pihaknya sudah berkoordinasi dan izin dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI Daop II Bandung. Koordinasi dilakukan karena posisi pembuatan underpass tersebut berada di atas rel kereta api.
“Kita sampaikan programnya, alhamdulillah (PT KAI) mendukung sehingga akan dilakukan,” ujar Ngatiyana.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada para pedagang yang akan terkena imbas dari pembangunan tersebut. Seperti diketahui, di area itu memang banyak pedagang yang akan terdampak.
Melihat dari perencanaan, Underpass Sriwijaya akan membentang dari Jalan Dustira hingga Jalan Sriwijaya. Panjangnya mencapai 850 meter dan lebar 9 meter, termasuk dengan trotoar jalan.
"Sejajar dengan Jalan Dustira masuk ke bawah terowongan rel keluar di Jalan Sriwijaya, proses pembangunan tak akan mengganggu lalu lintas kereta api dan jalan raya," kata Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah.
Untuk membangun sarana pemecah kemacetan di sekitar Jalan Dustira-Sriwijaya itu, ada lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pihaknya, kata Wilman, sudah mengantongi perzetujuan dan izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.