Limawaktu.id - Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menegaskan, polusi debu sangat bermusuhan dengan gangguan Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan kesehatan mata.
Hal itu disampaikannya saat menanggapi keluhan warga Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi seputar dampak debu dari proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Itu minimal bisa mengganggu saluran pernapasan atau ISPA, seperti batuk. Kemudian kesehatan mata, kaya iritasi," kata Rini, sapaan Chanifah saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Kamis (14/6/2019).
Berdasarkan pantauan di Kelurahan Utama, tepatnya di RW 02 di dekat Bunderan Leuwigajah. Selain debunya mengancam kesehatan, tanah dari proyek itu masuk ke jalan sehingga sangat membahayakan pengendara. Khususnya sepeda motor.
Sejauh ini, kata Rini, pihaknya memang belum mendapat laporan adanya keluhan dari gangguan polusi debu dari proyek kereta api cepat yang ada di Kota Cimahi. Baik yang berada di Kelurahan Utama, Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Leuwigajah.
"Kalau sejauh ini sih belum ada komplain dari masyarakat. Tapi nanti saya cek ke Puskesmas," ucap Rini.
Untuk mengetahui sejauh mana dampak polusi debu dari proyek KCIC terhadap kesehatan warga setempat, lanjut Rini, pihaknya akan melihat tren jumlah penyakit yang terdata di Puskesmas setempat.
"Untuk kewaspadaan ini, saya akan lihat dari tren kesehatan, kunjungan melalui Puskesmas," ujarnya.
Sebagai pencegahan gangguan pada pernapasan akibat debu itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktifitas. "Iya kita imbau untuk warga setempat atau pengendara yang lewat gunakan masker," pungkasnya.