Selasa, 11 Desember 2018 16:34

Dear Pedagang Pasar Atas Cimahi, Buanglah Sampah Pada Tempatnya!

Penulis : Fery Bangkit 
Pasar Atas Cimahi.
Pasar Atas Cimahi. [Fery Bangkit/Limawaktu]

Limawaktu.id - Pengelola pasar Atas Kota Cimahi menilai, kesadaran para pedagang dalam menjaga kebersihan pasar masih rendah. 

Seperti diketahui, para pedagang Pasar Atas Kota Cimahi saat ini tengah menempati 280 kios sementara, menyusul adanya revitalisasi dan lanjutan pembangunan Pasar Atas Barokah (PAB). Kios sementara itu disediakan secara gratis oleh Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perdagangan (Disdagkoperind).

Koordinator Pasar Atas Kota Cimahi, Supriadi mengatakan, pihaknya sudah menyediakan kantung atau tong sampah di area relokasi pasar. Namun, tetap saja prilaku buang sampah itu tetap terjadi. Padahal, pihaknya juga kerap menghimbau para pedagang.

"Kesadaran pedagang masih rendah. Kita udah bersihkan, terus disediakan tong sampah, tapi tetap buangnya sembarangan," katanya saat ditemui di Pasar Atas Kota Cimahi, Jalan Kolonel Masturi, Selasa (11/12/2018).

Selain soal prilaku buang sampah, kata dia, selama menempati kios relokasi, para pedagang juga terlalu banyak menuntut fasilitas lebih dari yang disediakan. Ia mencontohkan, fasilitas listrik gratis yang sudah disesuaikan dengan kapasitas jumlah kios pun masih dianggap kurang. Padahal, penyebabnya ialah penggunaan berlebihan dari para pedagang. Untuk menanggung beban listrik, pihaknya harus mengeluarkan Rp 30 juta per bulan.

Fasilitas yang diminta para pedagang, kata dia, jelas berbeda jauh dengan penarikan retribusi yang hanya Rp1.500/kios. "Sudah dikasih tempat gratis, pedagang masih mengeluh," ucapnya.

Soal banjir yang kerap masuk ke area kios, diakuinya hal itu menjadi pekerjaan rumah. Untuk penanganan sementara, pihaknya sudah membuat tanggul dan tengah mengerjakan parit.

"Jadi nanti air dari jalan masuk ke parit semua," tandasnya.

Salah seorang pedagang sembako, Maman Sutarman (60) mengatakan, setelah adanya memang jika hujan terjadi, area relokasi pasar kerap dimasuki luapan air dari jalan. 

"Iya kalau hujan suka banjir di sini," tuturnya.

Selain soal kondisi kios, para pedagang juga mengeluhkan terjadinya penurunan omset yang sudah dirasakan sekitar tiga minggu yang lalu karena relokasi kios tersebut. Menurutnya, penurunan omset tersebut karena pembeli atau sejumlah pelanggannya masih bingung mencari kios yang baru setelah direlokasi.

"Jelas berpengaruh terhadap omset akibat relokasi ini, semoga setelah dipindahkan atau setelah pembangunan selesai omset para pedagang bisa naik lagi," katanya.

Baca Lainnya