Limawaktu.id, - Rumah roboh milik Dodo Wahyudi (42) di Kp. Kp. Mulyasari, Blok Toge, RT 04/05 Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, sedang dalam kajian Badan Penangguulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi.
Kepala BPBD Kota Cimahi, Dani Bastiani menjelaskan, kajian dilakukan untuk mengetahui seberapa berat kerusakan, dan penyebab pasti robohnya rumah tersebut.
“Sudah masuk sebetulnya assement, masuk laporan, cuma hasil kajiannya belum selesai. Kalau sudah selesai baru kita bersama tim ke wilayah lagi,” ujar Dani, saat dihubungi, Minggu (24/9/2017).
Kajian dilakukan bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan Dinas Perumahan dan Kawasan Perukiman Kota Cimahi.
Kajian juga diperlukan apakah rumah tersebut masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) atau memang termasuk ke dalam ranah BPBD.
“InsyaAlloh, kalau itu masuk kategori bencana, masuk ranah BPBD, kalau pelapukan tanah roboh itu bukan ranah BPBD,” jelas Dani.
Dodo Wahyudi, pemilik rumah menuturkan, kondisi rumahnya saat ini sangat mengkhawatirkan dirinya dan keluarganya. Bisa saja sewaktu-waktu rumah tersebut benar-benar ambruk semua.
Pasalnya, berdasarkan pantauan di lokasi pada Minggu (24/9/2017), kondisi dinding bagian belakang sudah jebol dan ditutup hanya dengan sehelai kain terpal. Sementara dinding disebelahnya sudah terlihat retakan.
Kondisi semakin mengkhawatrikan dengan posisi rumah berukuran 4x5 meter atau sekitar 4 tumbak itu terletak di samping tebing.
Dodo menuturkan, kondisi tersebut sudah terjadi sekitar sebulan lalu. Ia khawatir bila tak segera diperbaiki, rumahnya akan ambruk semua.
“Sekitar 27 Agustus kejadiannya. Pondasinya gak kuat. Saya khawatir roboh semua,” ujar Dodo. (kit)