Limawaktu.id - Kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata Purnama Sari di Kampung Nagrog, Desa Palasari, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang pada Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.00 WIB membuat para pemilik kedai kopi kaget.
Anjas Sandi Priyanto (20) pemilik kedai kopi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengaku awalnya mendengar suara ledakan seperti ban pecah. Kemudian ia melihat sebuah bus dari arah atas seperti kehilangan kendali.
"Saya lihat bus yang datang dari arah atas sepertinya sudah los rem dan hilang kontrol," ujar Anjas saat ditemui detikcom, Minggu (19/1/2020).
Kemudian, ia melihat bus terguling dan jatuh terseret hingga menabrak tiang listrik, hanya beberapa belas meter dari kedai kopinya. "Mengerikan sekali, karena saya khawatir ada tiga anak kecil yang berada di sana," kata Anjas.
Warga pun sontak segera berlari untuk membantu evakuasi korban yang terjebak di dalam bus bernopol E 7508 W tersebut. "Saya sama warga lain membantu mengeluarkan penumpang, kondisinya mengerikan sekali, banyak darah," tutur Anjas.
Sebelumnya, bus pariwisata yang mengangkut 59 wisatawan dari Tangkuban Perahu menuju Depok terguling di Tanjakan Palasari. Dilaporkan 8 orang meninggal dunia termasuk sopir bus, 10 luka berat dan 20 lainnya mengalami luka ringan.
Polisi pun sudah melakukan olah TKP dan mencari penyebab kecelakaan maut tersebut dengan menggunakan teknologi 3D Laser System dan Drone pada Minggu (19/1/2020).
Dari hasil pemeriksaan sementara, muncul dugaan jika sopir kehilangan kendali saat melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal itu menyebabkan bus oleng dan menyebabkan 8 orang meninggal dunia.
"Itu pendapat saya pribadi ya, bus melaju dengan kecepatan tinggi, sementara penumpangnya penuh. Bus oleng karena menghantam bahu jalan yang berbeda ketinggian, jadinya miring," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto setelah olah TKP.
Dari hasil pemeriksaan, kata Kushariyanto, polisi tidak menemukan jejak rem dari 12 titik pantau. "Untuk penyebab pastinya belum kita ketahui, karena dari 61 orang, termasuk sopir dan kernet ada 8 orang yang meninggal dunia," ujarnya.
Dari informasi yang diperolehnya dari kernet, sopir bus yang juga tewas dalam insiden tersebut, sementara ini diketahui tidak berupaya memperlambat laju kendaraannya.
"Saya tanyakan juga, dan ternyata si sopir memang sudah biasa melaju di jalur ini. Ibaratnya sudah tahu betul area Subang ini. Proses penyelidikan masih berlangsung, untuk sementara ini memang tidak ada upaya pengereman ya," ucapnya.
Berikut daftar korban meninggal dunia pada kecelakaan tunggal maut tersebut :
1) Nama : DEDE PURNAMA laki-laki, umur 41 tahun, pekerjaan pengemudi, alamat Kp. Cikuda Rt. 35/16 Kec. Gunung Putri Kab. Bogor. (SOPIR Bus)
2) Nama : MARIA KHRISTINA KHRISNIATY perempuan, umur 4 tahun, pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Kp. Blok Citayam Ds. Bojong Pondok Terong Kec. Cipayung Kota Depok.
3) Nama : MAYA SUSILAWATI perempuan, umur 43 tahun, pekerjaan Wiraswasta/kondektur, alamat Jl,. Bakung raya No. 129 Rt. 02/04 Kel. Depok Jaya Kec. Pancoran Mas Kota Depok..
4) Nama : FITRIYAH MAHRI perempuan, umur 57 tahun, pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Kp. Bojong bambon No. 72 Rt. 06/05 Kel. Bojong Pondok terong Kec. Cipayung Kota Depok
5) Nama : RIRI APRIYANTI perempuan, umur 37 tahun, pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Kp. Pondok Tirta Mandala Blok Q-3 No. 13 Rt. 04/17 Kec. Cilodong Kota Depok
6) Nama : DIAH LARASATI perempuan, umur 51 tahun, pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Pos Citayam No. 7 Rt. 04/12 Kel. Bojong Pondok Terong Kec. Cipayung Kota Depok
7) Nama : NAHRUYATI perempuan, umur 57 tahun, pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Kp. Bojong No. 29 Rt. 05/02 Ds. Pondok Terong Kec. Cipayung Kota Depok.
8) Nama : eni indrayani perempuan, umur 46 tahun, pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Kp. Pala Bali No. 26 Rt. 07/06 Kel. Pondok Terong Kec. Cipayung Kota Depok.