Bandung Barat - Kebiasaan unik dilakukan Iday (40) untuk mengisi waktu senggangnya. Warga Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu kerap menyusuri sungai untuk berburu biawak.
Aktifitas menyusuri Sungai Cimeta yang berada di pedalaman itu rutin dilakukan Iday saat libur bekerja di sebuah perusahaan listrik di KBB. Biasanya, ia dan rekan-rekannya menyusuri sungai hingga 5 kilometer.
Seperti yang terlihat pada Kamis (25/6/2020) di sebuah jembatan bambu di perbatasan Desa Cipatat dengan Desa Kertamukti. Iday bersama rekan-rekannya menunjukan satu ekor biawak hasil buruannya hari ini.
"Aktifitas ini udah lama, buat ngisi waktu kalau lagi libur kerja saja," ujar Iday.
Biasanya, aktifitas susur Sungai Cimeta dilakukannya sejak pagi hingga siang hari dari hilir hingga hulu sungai sejauh 5 kilometer. Berbekal senapan angin, ia dan rekan-rekannya terus mencari biawak-biawak yang berkeliaran di sungai.
"Karena udah biasa, 5 kilometer berasa deket. Itung-itung wisata susur sungai aja, kaya body rafting," tutur Iday.
Menurut Iday, populasi biawak di Sungai Cimeta cukup banyak dari ukuran kecil sampai yang besar. Apabila sedang beruntung, ukuran sebesar jok motor bisa ditemukan.
"Kalau saya paling dapat sehari 4 ekor. Tadi juga ada yang segede jok motor tapi gak dapat," sebut Iday.
Dikatakan Iday, hewan jenis reptil hasil buruannya itu akan dikonsumsi. Sebab, biawak disebut memiliki manfaat untuk menyembuhkan penyakit gatal, menyembuhkan penyakit kulit hingga sesak nafas.
"Biasanya sama temen-temen dijadiin sate, gulai karena kan buat obat penyakit kulit," ungkap Iday.
Nendi (35), salah satu rekan Iday menuturkan, ia sudah sejak 15 tahun lalu mengkonsumsi biawak hasil buruan di sungai. Menurutnya, rasanya empuk seperti daging ayam.
"Rasanya empuk. Saya suka dagingnya karena kan sehat juga untuk badan, bisa nyembuhin penyakit kulit," ujarnya.