Limawaktu.id - Bencana Banjir bandang yang menerjang kawasan Ibu Kota Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdampak terhadap arus lalu lintas di sekitar Jalan Raya Cimareme dan sekitarnya.
Arus lalu lintas yang mengarah dari Padalarang menuju Kota Cimahi maupun sebaliknya mengalami Kemacetan yang cukup parah.
Berdasarkan pantauan pada Selasa (31/12/2019) sekitar pukul 20.00 WIB, kemacetan sudah terjadi di perempatan lampu merah keluar Gerbang Tol Padalarang. Polisi pun terpaksa mengarahkan kendaraan roda empat untuk masuk ke Tol Padalarang.

Kemacetan juga diperparah karena sebagian jembatan ambrol di Jalan Raya Cimareme sehingga volume jalan menjadi berkurang.
"Saya mau ke Cimahi, tapi ini kejebak macet parah," ujar Whisnu (29) salah seorang pengendara.
Sebelumnya, air bah menerjang puluhan rumah di sekitar underpass Padalarang di Kecamatan Ngamprah juga berdampak terhadap rumah warga di sekitanya.
Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun, pada saat hujam besar sore tadi beberapa warga di Kampung Lebaksari sempat nyaris terbawa derasnya air bercampur tanah.
Saat air tinggi underpass Padalarang tak bisa dilalui, bahkan mobil, motor, gerobak dan rumah warga terendam air bah.
Martin (42) salah satu korban menuturkan pada saat banjir setinggi 1,5 meter lima warga Lebaksari RW 2 yang rumahnya bersebelahan dengan saluran air terjebak banjir.
Warga segera melakukan evakuasi menggunakan tambang menembus derasnya air hingga bisa selamat ke wilayah yang tidak tergenang.
"Pas banjir tinggi ada lima warga terjebak, setelah pakai tambang mereka bisa ke bagian yang kering,"sebut Martin.
Bukan hanya nyaris memakan korban, air bah juga menghanyutkan perabotan rumah mulai dari peralatan elektronik hingga lemari pakaian.
"Air meninggi dengan cepat, ini saya dagangan dan barang semua habis,"ujar Martin yang rumah makannya habis dilalap banjir bah.
Dudi Supriadi (38) warga Ciburial mengaku air bah datang saat hujam deras mengguyur Ngamprah. Air masuk ke dalam rumah hingga ia tak dapat menyelamatkan barang berharga.
"Saya lagi di rumah tiba-tiba air meluber dari sungai masuk ke dalam rumah,"katanya.
Menurutnya, selain intensitas hujan tinggi banjir disebabkan saluran air di sekitar underpass tersendat ditambah dengan banyaknya material tanah di proyek kereta cepat terbawa arus air.
"Disini ada 1 saluran air besar, pas hujan barusan air juga datang dari proyek KCIC, jadi bawa tanah juga,"sebutnya.