Jumat, 4 Oktober 2019 17:37

Bahaya Gadget Pada Anak Usia dini!!!

Penulis : Fery Bangkit 
Siswa SD di Lembang, Kabupaten Bandung Barat Tengah Melakukan Pemeriksaan Mata
Siswa SD di Lembang, Kabupaten Bandung Barat Tengah Melakukan Pemeriksaan Mata [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga mengalami kelainan mata seperti mata minus, silindris hingga katarak. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan ke beberapa sekolah yang dilakukan Lion Club Bandung Sejahtera, Rumah Sakit Cicendo, pengusaha mata dan Pramestha.

Pemeriksaan gratis dilakukan terhadap siswa di wilayah Kecamatan Lembang seperti di SDN Langensari 1 dan 2, SDN Citrasari, SDN Mekarwangi, SDN Pagerwangi dan 1. Presiden Lion Club Bandung Sejahtera, Erlin mengatakan saat pemeriksaan pertama pada akhir September, dari 700 siswa, terdapat 156 siswa yang dilaporkan oleh guru memiliki masalah dengan mata. Mereka menurutnya, ditengarai terkena kelainan mata yaitu minus dan silindris.

"Kita memeriksa mata siswa sebanyak 6 SDN. 156 siswa silindris dan minus," ujarnya, Jumat (4/10/2019). Kemudian pihaknya melakukan pemeriksaan ulang terhadap para siswa yang ditengarai mengalami masalah dengan mata. Erlin mengatakan pemeriksaan ulang kepada mata siswa kemudian ditindaklanjuti dengan menyusun ukuran kacamata untuk mereka. Diharapkan katanya dalam dua pekan kedepan siswa sudah mendapatkan kacamata.

Siswa SD di Lembang, Kabupaten Bandung Barat Tengah Melakukan Pemeriksaan Mata

"Ada anak kelas 4 sampai kelas 6, minusnya 7 sampai 9. Bahkan ada beberapa yang terkena katarak 10 orang," katanya. Dirinya menyebut salah satu penyebab sebagian siswa mengalami mata minus, silindris karena banyak bermain gadget dan kurang pencahayaan saat belajar. Dalam kesempatan itu, pihaknya memberikan kacamata dan melakukan penyuluhan tentang kesehatan mata.

"Kalau disini karena (bermain) playstation. Proses belajar anak menjadi terganggu, ada anak yang dikira gak bisa baca ternyata silindris," jelasnya. Salah seorang guru SDN 2 Langensari, Ani Rosmini mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan 17 orang siswa didiknya mengalami mata minus. Menurutnya, 15 orang di antaranya harus menggunakan kacamata. Sementara dua orang lainnya tidak memerlukan kacamata.

"Kalau kebanyakan sekarang musim gadget, melihat gadget tanpa lihat waktu itu yang menjadi penyebab. Kalau duduk di kelas, anak gak bisa melihat jauh dan harus dekat. Disuruh periksa ke dokter tapi ornagtua gak menindaklanjuti," katanya.

Salah seorang siswa kelas 4, SDN Citrasari, Danu (11) mengaku sudah diperiksa mata sebab sebelumnya matanya sering buram. Pasca diperiksa, ia direkomendasikan untuk menggunakan kacamata.

Marketing Komunikasi Komplek Pramestha, Fitriana Pratiwi mengungkapkan pihaknya mendukung acara pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis. Dengan cara menyediakan tempat untuk acara tersebut. "Kita lihat program ini cukup bagus dan positif. Kenapa gak kita dukung kegiatan ini, sekolah yang dipilih juga berada di area lingkungan di Pramestha," ungkapnya.

Baca Lainnya