Kamis, 12 November 2020 17:20

Anak Jalanan dan Gepeng Merajalela, Bagaimana Solusi dari Pemkot Cimahi?

Penulis : Fery BangkitĀ 
Satpol PP Kota Cimahi Saat Mengamankan Sejumlah Anak Jalanan.
Satpol PP Kota Cimahi Saat Mengamankan Sejumlah Anak Jalanan. [Foto Istimewa]

Cimahi - Pemkot Cimahi mengakui untuk tahun ini belum memiliki solusi konkret untuk penanganan terhadap anak jalanan, gelandangan hingga pengemis atau para gepeng yang menjamur di Kota Cimahi.

Puluhan anak jalanan dan gepeng hasil operasi penyakit masyarakat yang dilakukan Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi pada Rabu (11/11/2020) pun hanya didata, kemudian dikembalikan lagi ke daerah asalnya.

Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi, Fitriani Manan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemda setempat asal para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditertibkan petugas.

"Sudah kita kembalikan ke kota/kabupaten asalnya. Kalau yang asal Cimahi, kita sudah koordinasi dengan lurah, RT, RW," kata Fitriani saat ditemui, Kamis (12/11/2020).

Kemarin, tercatat ada 21 orang anak jalanan dan gepeng yang ditertibkan. Namun berdasarkan data terbaru DinsosP2KBP3A Kota Cimahi, ternyata ada melebihi dari yang ditertibkan petugas gabungan.

Tercatat ada 108 anak jalanan dan gepeng yang berkeliaran di Kota Cimahi, Rinciannya, anak jalanan ada sebanyak 77 orang, gelandangan 29 orang dan pengemis ada 2 orang.

Tahun sebelumnya, terang Fitriani, pihaknya kerap memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap anak jalanan dan gepeng, yang bekerja sama dengan berbagai lembaga sosial yang ada di Jawa Barat.

Namun untuk tahun ini program tersebut terganggu sejak mewabahnya virus korona atau Covid-19. Dimana semua lembaga sosial memperketat dan membatasi para PMKS yang masuk. Khusus anak jalanan sekarang untuk terbantu dengan adanya kegiatan pembelajaran di Alun-alun Cimahi.

"Untuk gelandangan, pengemis biasanya kita lakukan pembinaan cuma untuk harus disalurkan kemana, pelatihan saat ini terbatas karena Covid-19," ungkapnya.

Untuk tahun depan, lanjut Fitriani, pihaknya sudah merancang berbagai program untuk menangani anak jalanan dan gepeng. Pihaknya mulai menjajaki kembali program pelatihan dengan berbagai lembaga atau balai yang ada.

Selain itu, kata dia, rencananya pihaknya juga akan menyediakan rumah singga baru, yang tentunya lebih layak. "Kita berupaya untuk menyediakan rumah singgah yang lebih layak. Mudah-mudahan dengan rumah singgah agak sedikit teratasi," tukasnya.

Baca Lainnya