LIMAWAKTU, BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya sinergi pembangunan infrastruktur antara sektor sipil dan militer dalam menjaga stabilitas nasional dan menghadapi tantangan masa depan.
Hal itu disampaikan AHY saat mengisi kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Bandung, Selasa (17/6/2025). Kegiatan ini dihadiri 112 perwira siswa TNI dari tiga matra serta delapan peserta dari negara sahabat.
“Pembangunan infrastruktur bukan sekadar membangun jalan atau jembatan. Ini juga tentang membangun manusia. Ujungnya adalah kesehatan, kesejahteraan, dan keamanan nasional,” ujar AHY.

Ia menegaskan bahwa TNI harus siap menghadapi berbagai bentuk ancaman, baik militer maupun non-militer yang semakin kompleks, seperti bencana alam, serangan siber, hingga disinformasi.
“Pembangunan harus multifungsi. Misalnya landasan udara tidak hanya untuk pertahanan, tapi juga bisa mendukung logistik sipil dalam situasi darurat,” tegasnya.
AI dan Pertahanan Masa Depan
AHY juga menyoroti pentingnya penguasaan kecerdasan buatan (AI) dalam sektor pertahanan. Menurutnya, AI kini menjadi faktor penentu dalam mencegah konflik serta meningkatkan efektivitas pertahanan.
“Kalau dulu kekuatan ditentukan dari jumlah alutsista, sekarang AI jadi game changer. Tapi tetap, prajurit TNI harus tangguh dan siap di segala medan,” katanya.
Dalam era digital yang dinamis, AHY mengajak seluruh pihak membangun sinergi lintas sektor, termasuk antara kementerian, lembaga, dan militer, untuk mendorong pembangunan nasional yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan zaman.