Bandung Barat - Mewabahnya covid-19 di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Bandung Barat, mengakibatkan dampak yang sangat signifikan bagi dunia pendidikan terutama terkait dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Bidang sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdik KBB Dadang A Supardan mengungkapkan, wabah covid-19 mengakibatkan dampak bagi kegiatan belajar mengajar, sehingga harus dilakukan pembelajaran jarak jauh atau secara online.
“Dari 188 SMP yang ada di KBB, 84 persennya melaksanakan KBM secara daring, sisanya secara luring,” terangnya, Rabu (3/9).
Dikatakannya, Disdik mendorong para guru untuk melaksanakan pengajaran daring, dan mendukung sekolah untuk menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dalam mendukung kegiatan belajar secara daring, terutama soal kuota dalam mendukung pelaksanaan KBM secara daring.
“Jika ada kendala dengan pelaksanaan KBM secara daring, pihak sekolah bisa melaksanakan sevara luring,” katanya.
Dadang melanjutkan, secara teknis memang ada kendala dalam pelaksanaan KBM secara daring, seperti para guru harus melaksanakan tugasnya dari pagi sampai malam, karena setelah memberikan materi pelajaran, sore harinya mereka harus menunggu tugas yang dikerjakan oleh anak didiknya, termasuk diawal soal teknis pelaksanaan KBM secara daring.
“Meski diawal ada kendala, kerjasama yang kami lakukan dengan Tim Penyeimbang Kurikulum SMP, akhirnya semuanya bisa berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Selama berjalan lima bulan pelaksanaan belaqjar sevara daring, secara virtual Disdik KBB melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan hasil KBM secara daring, atau ada form-form khusus yang harus diisis oleh pihak sekolah dalam KBM daring ini.
“Harapan kami semoga pandemic ini bisa segera berakhir, sehingga KBM bisa berjalan secara normal kembali,” pungkas Dadang.