Limawaktu.id- Kota Cimahi mulai melakukan tes masif Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Senin (11/5/20) di sejumlah Puskesmas, di antaranya Puskesmas Padasuka dan Puskesmas Cimahi Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah.
Kepala Puskesmas Padasuka drg. Suerlina Meryani Sitompul mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Dinkes Kota Cimahi melaksanakan tes masif PCR untuk tenaga kesehatan (nakes), pelaku perjalanan, dan warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Selama seminggu, Kota Cimahi mengadakan Pekan PCR untuk menjaring pasien-pasien COVID-19. Ini dilakukan berdasarkan instruksi dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil," ujar Suerlina saat ditemui di kantornya, Selasa (12/5/20).
Secara keseluruhan Kota Cimahi akan menyasar 548 orang untuk dites. "Itu dibagi per wilayah di seluruh kecamatan di Kota Cimahi melalui puskesmas-puskesmas," tambahnya.
Sementara, Humas Provinsi Jawa Barat dalam rilisnya menyebutkan, Tes swab akan memperkuat pemetaan atau epidemologi kasus COVID-19 lebih akurat lagi, yang sebelumnya - saat ini masih pararel dilakukan - menggunakan metode rapid diagnostic test (RDT).
Ada sepuluh kabupaten/kota di Jawa Barat telah memulai tes masif melalui metode swab/polymerase chain reaction (PCR) menggunakan 15.500 test kit yang dibagikan Pemda Provinsi Jawa Barat. Daerah pertama yang melakukan tes swab masif adalah Kota Bandung yang dilakukan 9-10 Mei dan berhasil menjaring 500 sampel.
Pada Minggu (10/5/20) di Kota Bekasi, tes swab masif juga dilakukan di empat pasar yakni Pasar Wisma Asri, Pasar Harapan Jaya, Pasar Kranji dan Pasar Bintara Jaya.
Pada hari yang sama, di Kabupaten Bekasi pun ada tes swab masif mencakup 12 pasar dengan target para pedagang dan pembelinya secara acak. Masing-masing pasar diberikan masing masing 50 alat swab test. Pasar yang jadi sasaran di antaranya Pasar Baru Bekasi, Pasar Teluk Buyung, Pasar Kranji Baru dan Pasar Jatiasih.