Limawaktu.id, Kota Cimahi - Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia YUdisthira, menegaskan bahwa sanitasi merupakan aspek krusial dalam kesehatan masyarakat. Tahun ini, Kota Cimahi menerima alokasi DAK sebesar Rp7,13 miliar untuk mendukung peningkatan akses sanitasi di 16 titik lokasi yang tersebar di 14 kelurahan, dengan target penerima manfaat sebanyak 651 kepala keluarga. Hingga saat ini masih ada sekitar 22 ribu rumah yang sanitasinya masih belum layak.
“Sanitasi yang baik sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Saat ini, masih ada sekitar 22 ribu rumah yang belum memiliki standar sanitasi layak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga,” ujar Adhitia, dalam keterangan tertulisnya, jum’at, 28 Maret 2025.
Menurut Adhitia, meskipun anggaran tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Cimahi menyiasatinya dengan menambah dana sebesar Rp1,6 miliar dari hasil efisiensi anggaran, sehingga total dana untuk program sanitasi mencapai Rp9 miliar.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Cimahi menggelar Sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2025 guna meningkatkan pemahaman masyarakat terkait program pembangunan sanitasi berbasis masyarakat, dihadiri oleh unsur perangkat daerah Kota Cimahi, tenaga kesehatan, serta perwakilan masyarakat.
Sosialisasi ini menekankan konsep pembangunan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) yang melibatkan warga dalam perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan fasilitas sanitasi. Pemerintah berharap program ini dapat berkontribusi pada pengurangan Open Defecation Free (ODF) dan pencegahan stunting, guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Kota Cimahi.
Adhitia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sanitasi.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya