Limawaktu.id,- Atas prestasinya mengharumkan Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi memberikan penghargaan kepada 17 orang siswa-siswi yang telah mengikuti kejuaran mulai dari Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2022, Pentas Agama Islam (PAI) Kaligrafi SD dan SMP tingkat Provinsi, MTQ dan Pidato Agama Islam SMP tingkat Provinsi, Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPA SD tingkat Nasional, Galasiswa Indonesia (GSI) SMP tingkat Nasional, serta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yakni Menyanyi Tunggal SD tingkat Nasional dan Vocal Solo SMP tingkat Provinsi. Penyerahan secara simbolis kepada siswa-siswi berprestasi dilaksanakan pada hari Senin (05/12/2022).
Pejabat Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nurgahawan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono mengungkapkan rasa bangganya pada siswa-siswi yang telah berjuang untuk mengharumkan Kota Cimahi di berbagai kejuaraan.
Terkait Festival Tunas Bahasa Ibu, Dikdik menyebut bahwa pihaknya mendukung upaya untuk memelihara bahasa Sunda sebagai bahasa ibu agar tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya masuknya pengaruh bahasa asing ke dalam wilayah penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah berdampak pada penggunaan tata bahasa itu sendiri.
“Masyarakat mencampuradukan kosa kata bahasa asing ke dalam struktur dan tata bahasa Indonesia dan bahasa daerah sampai kosa kata bahasa indonesia yang diplesetkan menjadi bahasa gaul atau yang sering kita kenal dengan bahasa “alay”,” tutur Dikdik menyesalkan adanya pergeseran penggunaan bahasa di masyarakat.
Dia menyebutkan, hal tersebut menunjukkan kuatnya pengaruh Bahasa asing terhadap budaya Indonesia.
“Fenomena pergeseran penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah di ruang publik, mencerminkan betapa kuatnya pengaruh budaya asing, khususnya bahasa asing terhadap kedudukan bahasa Indonesia,” sebutnya.
Menurut Dikdik, munculnya pergeseran penggunaan bahasa menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Menanamkan rasa cinta pada bahasa Indonesia dan bahasa daerah menjadi salah satu hal yang harus segera dilakukan.
“Kenyataan ini mendorong kita agar lebih mengedepankan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah daripada bahasa asing,” tutur Dikdik. Menurutnya diperlukan upaya yang kuat untuk menata dan membangun kembali karakter bangsa dalam hal berbahasa Indonesia. Hal tersebut menjadi tugas bagi pemerintah juga masyarakat untuk tetap menjaga identitas bahasa nasional serta bahasa daerah.
Dikdik menghimbau seluruh tenaga pendidik di Kota Cimahi untuk mendorong dan memajukan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah Karena dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang baik dan benar akan menunjukan kebanggaan dan penghormatan kepada jati diri bangsa Indonesia.
“Marilah kita bersama-sama berpartisipasi dalam mendidik masyarakat untuk mencintai bahasa Indonesia dan bahasa daerah karena yang membuat bahasa Indonesia dan bahasa daerah lebih memiliki tempat adalah penggunanya itu sendiri,” pungkasnya.