Kamis, 22 November 2018 16:25

1.500 Buruh PT Matahari Sentosa Jaya Bakal Nganggur, ini Kata Ajay

Penulis : Fery Bangkit 
Pantauan Di Sekitar Area Perusahaan para Pekerja Sudah Menunggu Dan Hilir Mudik Di Area Pabrik.
Pantauan Di Sekitar Area Perusahaan para Pekerja Sudah Menunggu Dan Hilir Mudik Di Area Pabrik. [Fery Bangkit/Limawaktu]

Limawaktu.id, Cimahi - Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengakui pihaknya tak bisa berbuat banyak terkait permasalahan yang terjadi dalam tubuh PT Matahari Sentosa Jaya.

Sebelumnya, pihak perusahaan telah menginformasikan telah menutup pabrik yang beralamat di Jln. Joyodikromo, Kota Cimahi itu per 21 November 2018. Selain soal pesangon, perusahaan juga belum membayar tunggakan gaji selama satu bulan lebih kepada sekitar 1.500 pekerjanya.

"Kami dari pemerintah kota hanya bisa menghimbau dan mengingatkan pihak perusahaan tapi tidak bisa melakukan eksekusi apa-apa," kata Ajay saat ditemui usai menghadiri Coffe Morning pemkot Cimahi di Hotel Garden Permata, Jalan Lemahneundeut, Kota Bandung, Kamis (22/11/2018).

Pihaknya, kata Ajay, masih memikirkan solusi terbaik bagi 1.500 karyawan PT Matahari Jaya Sentosa. Sebab, setelah pabrik tersebut ditutup karena memiliki masalah finansial, semua karyawan perusahaan itu dipastikan akan menjadi pengangguran baru, sehingga akan menambah jumlah pengangguran di Kota Cimahi.

Ajay mengaku telah bertemu langsung dengan pemilik perusahaan untuk membahas permasalahannya, namun hingga saat ini pihak perusahaan belum bisa memberikan solusi yang terbaik untuk ribuan karyawan tersebut.

"Ditutupnya pabrik itu karyawannya yang lagi saya pikirkan. Saya sudah tanya lebih jauh kepada pemilik perusahaan, masalahnya seperti apa, karena ada karyawan yang bilang orderan-orderan ke pabrik itu masih jalan," ujarnya.

Atas hal tersebut, pihaknya memiliki rencana untuk mengambil alih perusahaan ini dengan cara berkoordinasi dengan pihak swasta karena perusahaan tersebut tidak bisa diambil alih oleh pemerintah.

"Nanti saya coba berkoordinasi dengan teman-teman pengusaha, jika nantinya perusahaan itu harus diambil alih," kata Ajay.

Saat bertemu dengan pihak perusahaan, kata dia, pihaknya telah menyarankan pihak perusahaan untuk membayar gaji mereka yang selama ini tak kunjung dibayar dan pihak perusahaan telah menyanggupinya.

Namun, lagi-lagi pihak perusahaan tersebut tak kunjung merealisasikan janjinya hingga hari terakhir perusahaan ini menyatakan tutup, sehingga hak dan nasib ribuan karyawan hingga saat ini masih belum jelas.

"Seharusnya kalau faktanya terjadi seperti itu (perusahaan tutup) yang mesti dipikirkan terlebih dahulu ya hak-haknya mereka (karyawan)," tandasnya.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer