Limawaktu.id, - Sejumlah sekolah di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah mulai terendam banjir, yang diakibatkan hujan terus menerus mengguyur di sejumlah wilayah, sehingga ratusan siswa terpaksa mengungsi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah warga atau tempat pengungsian.
Salah seorang Guru SDN Dayeuhkolot 07, Yanti Hadianty mengatakan, pihaknya dengan terpaksa mengungsikan para siswa untuk belajar di rumah warga, pasalnya jalan menuju ke sekolah pun sudah terendam air.
Para guru pun, lanjut Yanti, langsung melakukan pemantauan ke ruang kelas, meskipun harus menghadang air banjir tersebut. "Selain melakukan pemantauan, kami pun membereskan buku-buku yang hampir terendam air, alhamdulillah buku-buku belum terendam air," kata Yanti saat ditemui di rumah warga yang digunakan tempat KBM di Jalan Dayeuhkolot, Sabtu (30/9).
Yanti mengungkapkan, didalam kelas, ketinggian air banjir mencapai 80 sentimeter. Siswa dari SDN Dayeuhkolot yang belajar di rumah warga sebanyak 150 orang, dan sebagian siswa tidak masuk sekolah, pasalnya dari rumahnya menuju sekolah terhadang banjir.
"Meskipun sebagian siswa yang hadir, tapi kami harus tetap melaksanakan KBM," ungkapnya.
Di pun mengaku, semenjak mengajukan untuk rehab sekolah beberapa tahun lalu belum ada realisasinya, padahal, katanya, sekolah SDN Dayeuhkolot 07 merupakan SDN yang sangat dekat dengan Sungai Citarum. "Semoga SDN ini cepat diperbaiki atau ditingkatnya, supaya para siswa bisa belajar didalam kelas disaat musim penghujan," paparnya (lie)