Senin, 9 Juni 2025 14:20

10 Persen Lulusan SMA Pasundan 1 Cimahi Diterima di PTN

Penulis : Aos Muslihudin
Kepala SMA Pasundan 1 Cimahi Dadang Hendrayana
Kepala SMA Pasundan 1 Cimahi Dadang Hendrayana [Istimewa]

Limawaktu.id, Kota Cimahi - Pomosi yang paling efektip adalah dari dalam sekolah itu sendiri bagaimana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)  berlangsung dengan baik. Disiplin dan kualitas Guru yang mumpuni, serta bagaimana out put lulusan diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Hal itu disampaikan Kepala SMA Pasundan 1 Cimahi Dadang Hendrayana, S.Pd.,  Senin, 9 Juni 2025.

Menurut Dadang, tahun ini ada sekitar 10 persen lulusan SMA Pasundan 1 Cimahi yang diterima di PTN.

“Alhamdulillah tahun ini alumni SMA Pasundan 1 Cimahi tahun ini hampir 10 persen diterima di PTN,” kata Dadang.

Dadang menjelaskan, dalam KBM di  sekolahnya sudah menerrapkan  absensi elektronik, saat  siswa datang lalu pijit absensi elektronik, langsung terhubung ke WA orang tua siswa. Bahkan pembelajaran disekolahnya bukan hanya menggunakan papan tulis biasa ditambah kelas full proyektor hanya satu kelas yang masih pakai TV.

“Selain itu setiap anak sudah memiliki loker sehingga bisa menyimpan kebutuhannya seperti laptop,uang, buju dan yang lainnya,” jelasnya.

Masih menurut Dadang semenjak kedatangannya ke SMA Pasundan 1 Cimahi 2 tahun  lalu ,siswa terus bertambah bahkan kini Drumband SMA Pasundan 1 Cimahi dihidupkan lagi.

“Mudah-mudahan  terus berkembang seperti dulu sampai menjadi kebanggaan Kota Cimahi,”  ungkap Dadang.

Untuk penerimaan siswa baru, tahun ini SMA Pasundan 1 Cimahi  hanya akan menerima 5 kelas sesuai  ruangan yang ada, karena untuk membangun kelas baru agak berat sebab semua sudah dua lantai untuk naik tiga lantai tentu biayanya berat.

Dadang   mengungkapkan, data menunjukkan tahun ini lulusan SMP/MTs.dari Cimahi berkurang meskipun promosi dan usaha sekolah dengan segala cara. Hasil analisa sekolah  rata-rata yang masuk ke Sekolahnya berasal dari Kabupaten Bandung Barat.

“Untuk itu kami gencar promosi ke KBB. Sekalipun kuota terbatas hanya 5 kelas,” pungkas Dadang Hendrayana.

 

Baca Lainnya