Limawaktu.id - Muchtar adalah lelaki berusia 62 tahun asal Cikamuning Sadang, Ciburuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ia merupakan seorang dalang.
Tapi, ia bukan dalang yang biasa memainkan wayang golek. Tapi yang dimainkannya adalah dua buah marionette, yang kerap beraksi di Jalan Raya Padalarang, Kertamulya, Padalarang, KBB.
Dua buah tangan Muchtar setiap harinya memainkan dua buah marionette. Dengan diiringi lagu dangdut, dua marionette itu terus bergoyang mengikuti irama.


Kedua boneka itu melenggak-lenggok seperti tengah menari riang di sebuah panggung mini berukuran 1 x 1,7 meter yang dilengkapi dengan sound system.
Di belakangnya tampak Mucthar yang menarik beberapa utas tali. Dengan lihai ia menarik tali untuk menaikkan tangan, menggoyangkan pinggul dan leher dari buah marionette ciptaannya. Sementara kakinya menginjak pedal untuk membuat bonekanya seperti berjingkrak.

"Rasanya seperti main drum, kalau yang belum terbiasa pasti kesulitan," kata Muchtar, Kamis (11/4/2019).
Sudah dua tahun Muchtar menggelar pertunjukkan yang dinamainya 'Boneka Musik' ini di pinggir jalan. Aksinya itu merupakan caranya untuk meraih pundi-pundi rupiah yang dari pengendara yang lewat.
"Sebelumnya saya ngamen di bus, kemudian mulai beralih ke boneka pakai marionette kecil di Kota Tua Jakarta, tapi karena sudah dilarang akhirnya kembali ke Bandung dan membuat Boneka Musik," terangnya.
Muchtar mengatakan, untuk membuat dua buah marionette beserta mekanismenya diperlukan waktu sekitar empat bulan. Boneka itu berbahan dasar busa, kayu dan plastik resin.
Setiap hari ia berangkat sejauh 1 Km dari rumahnya di Cikamuning Sadang ke Jalan Raya Padalarang menggunakan becak bermotor. Ia menghibur para pengendara ditemani istrinya yang sakit struk setiap hari.
"Boneka dan panggungnya sudah saya siapkan, setiap harinya saya mengamen hingga pukul 16.00 WIB," tandasnya.