Limawaktu.id – Pandemi COVID-19 yang merebak di Indonesia sejak Maret 2020 lalu memaksa Hankoes, sebuah band tribute Koes Plus asal Bandung untuk rehat dari aktivitas bermusik. Namun begitu, pandemi justru membuka jalan bagi sang leader, Hans Koes, untuk mulai membuat karya lagu sendiri, selain dari membawakan lagu-lagu grup legendaris pimpinan mendiang Tonny Koeswoyo itu.
Dalam sesi wawancara dengan Limawaktu.id yang bertempat di salah satu kafe di bilangan Dago, Kota Bandung, Kamis (27/5/2021), Hans mengatakan bahwa kegiatan grupnya yang terhenti membuat dirinya “gabut” dalam bidang musik, sehingga terlintas dalam pikiran untuk mencoba-coba menulis lagu.
“Karena sudah lama nggak manggung, saya mencoba untuk membuat karya yang gayanya mirip-mirip dengan Koes Plus,” katanya.
Niat Hans ini mendapat dukungan dari ketiga personil Hankoes. Mereka bahkan turut terlibat dalam proses rekaman lagu-lagu gubahannya untuk dijadikan album. Berdasarkan kanal YouTube Hankoes, terdapat beberapa judul lagu yang diciptakan sendiri oleh Hankoes, seperti “Masih Adakah Waktu”, “Rindu”, “Kembalilah”, dan lain sebagainya. Selain lagu-lagu tersebut, masih ada lagi dua lagu yang menurut Hans masih dalam proses penggarapan.
“Jangan Mudik”, salah satu lagu yang tercipta dari tangan dingin Hans, terinspirasi dari larangan mudik Lebaran yang digencarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Menurutnya, penulisan lagu ini hanya memerlukan waktu sehari saja, namun ia kesulitan untuk mencari aransemen yang pas. Hingga akhirnya sang penata musik, Aul, mengemas lagu tersebut dengan gaya religi karena momennya bertepatan dengan bulan Ramadhan.
“Lagu ini sebenarnya agak terlambat keluarnya, bahkan ada yang bilang lagu ini bakal pendek umurnya,” ujar pria yang dijuluki sebagai metamorfosa Yon Koeswoyo itu.
Kendati demikian, ia berharap lagu itu tidak terdengar lagi di tahun depan. Dengan kata lain, di tahun depan masyarakat bisa kembali mudik karena pandemi sudah selesai dan ia akan membuat lagu yang baru sesuai situasi.
“Semoga nanti albumnya bisa diterima masyarakat, terima kasih untuk yang sudah mendukung Hankoes,” ujar Hans yang berencana menggarap lagu yang membawakan pesan perdamaian, terkait konflik yang terjadi di Kawasan Timur Tengah khususnya Palestina dengan Israel.
Di sesi yang sama, Aul sang penata musik berpesan untuk semua rekan musisi agar tetap semangat membuat karya meskipun situasi masih sulit. Menurutnya, meskipun pandemi berdampak pada pertunjukan musik konvensional seperti live music, perkembangan jaman memungkinkan musisi untuk berkarya di platform digital, sehingga kesempatan tetap terbuka.
“Justru sekarang berkarya itu dipermudah dengan kemajuan teknologi digital, upload bisa di media sosial, di mana saja,” pungkas pria yang juga menggemari lagu-lagu Koes Plus itu.