Limawaktu.id, - Kritik terhadap lingkungan hidup di Kota Cimahi akan disampaikan para seniman dalam pertunjukan seni longser.
Pertunjukan longser akan ditampilkan pada Sabtu (30/9) di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Jln. Djulaeha Karmita, berbarengan dengan Gelar Diskusi Seni Budaya para Seniman Kota Cimahi.
Hermana, Ketua Bandoengmooi menjelaskan, pesan yang akan disampaikan dalam penampilan longser nanti merupakan kritik para seniman terhadap lingkungan hidup Kota Cimahi.
Dijelaskannya, sebelum menggelar pertunjukan longser, ia serta seniman lainnya melakukan riset terlebih dahulu tentang lingkungan hidup di sekitar Leuwigajah, Cimahi.
“Ini menjadi gagasan kreatif kami untuk seni longser, akan kita tampilkan. Ini kritik kami terhadap lingkungan hidup, apalagi musim kemarau airnya memang sangat kurang, tidak bersih lagi, baunya bukan main,” jelas Hermana saat ditemui di sekitar Kantor DPRD Kota Cimahi, Jln. Djulaeha Karmita, Kamis (28/9/2017).
Dikatakannya, sejumlah kegiatan seni sengaja diselenggarakan di Pendopo DPRD Kota Cimahi untuk menghidupkan kembali bahwa pendopo bukan tempat yang formal, dan masih bisa dijamah secara bebas oleh masyarakat.
Perihal Diskusi Seni Budaya Kota Cimahi, Wakil Sekretaris Dewan Seni Budaya (DSB) Kota Cimahi, Mohammad Irman menjelaskan, tema yang diusung dalam dikusi nanti akan menjelaskan tentang rekonsiliasi masyarakat seni budaya Cimahi.
Tujuannya ialah, untuk mempererat hubungan antara pemangku kepentingan dan para pelaku seniman di Kota Cimahi menjadi lebih baik.
“Hubungannya harus lebih dipererat. Mudah-mudahan bisa lebih mensinergikan anatar masyarakat seniman dan Pemerintah Kota Cimahi,” jelasnya.
Menurut dia, kebanyakan para seniman di Kota Cimahi selama ini apatis terhadap Pemerintah Kota Cimahi.
Kalaupun dalam kegiatan Pemerintah Kota Cimahi ada yang menggunakan logo DSB Kota Cimahi, itu hanya sekedar tempelan saja.
“Mudah-mudahan dengan adanya dinas baru ini bisa menjembatani, mereka bisa percaya lagi terhadap pemerintah,” tutupnya.
Selain pertunjukan longser dan diskusi tentang budaya, dalam momen dan di tempat sama akan digelar pula Bazar Kuliner/Produk Kreatif pada 30 September, serta Workshop Teater dan Dongeng pada 1 Oktober 2017. (kit)