Dikutip dari Telegram.me/Cinta_Islam
Seorang Syaikh mengajari murid-muridnya bacaan لا اله الا الله
Mengajari pelajaran-pelajaran berharga dari kalimat tersebut.
Dan berasaskan itu beliau mendidik murid-muridnya.
Suatu hari salah seorang muridnya menghadiahi Syaikh seekor burung beo yang pintar menirukan suara orang.
Syaikh sendiri memiliki kesenangan memelihara burung.
Setiap hari ketika Syaikh mengajari murid-muridnya tentang penjabaran kalimat tauhid لا إله إلا الله, burung beo selalu memperhatikan sampai dia bisa bersuara "La ilaha Illa Allah" .
Burung beo pun selalu mengulang-ulang kalimat tersebut setiap siang dan sore hari.
Suatu hari Murid-murid melihat Syaikh menangis, mereka pun bertanya apa yang terjadi.
Syaikh menjawab: "Burung beo nya telah mati diterkam kucing."
Murid-murid menjawab: "Apakah kamu menangis hanya karena ini? Biar nanti salah satu dari kami memberimu ganti yang lebih baik dari burung beo yang telah mati."
Syaikh menjawab: "Saya menangis bukan karena ini, akan tetapi tangisanku dan kesedihanku adalah karena ketika kucing menerkam burung beo, beo berteriak-teriak sampai mati.
Dengan semua ucapan "la ilaha Illa Allah" yang dibaca setiap hari, ketika kucing menerkamnya seketika dia lupa dan hanya berteriak-teriak, karena sebelumnya dia hanya mengucapkan kalimat "la ilaha Illa Allah" dengan mulutnya, dan hatinya tidak memahaminya.
Kemudian Syaikh berkata: "Saya takut seperti beo ini, seumur hidup kita mengucapkan "la ilaha Illa Allah" hanya dengan lisan kita dan ketika kematian datang, kita dengan cepat melupakannya dan tidak mengucapkannya, karena hati kita belum memahaminya."