Rabu, 2 Mei 2018 14:56

Kenali Sinyal Lapar dari Ruhmu!

Ilustrasi.
Ilustrasi. [Net]

Sumber: www.khazanahalquran.com

Manusia tercipta dari dua unsur. Materi dan non materi. Sehingga dalam kehidupan manusia selalu terjadi tarik menarik dari dua unsur ini.

Setiap unsur membutuhkan asupan makanan. Ketika Allah menyeru kaum muslimin untuk berjihad, respon dari sebagian orang merasa berat dan enggan.

Beginilah bahasa yang digunakan Al-Qur’an dalam firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu, “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (QS.At-Taubah:38)

Kita ingin berhenti pada kalimat “kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?”

Seakan ketika kita diajak untuk melaksanakan perintah Allah dan melakukan kebaikan, unsur jasad kita menolak dan memberatkan tubuh kita di bumi. Seperti seseorang yang akan terbang lalu ditahan oleh beban besi yang berat sehingga ia tidak mampu untuk terbang dari bumi.

Jasad dan ruh selalu dalam kondisi tarik menarik. Jasad lebih senang untuk menetap di bumi dan menikmati kesenangan diatasnya. Karena memang jasad diciptakan dari bagian bumi.

Sementara ruh ingin terbang naik menuju tempat aslinya di sisi Allah swt. Maka karena itulah selalu terjadi saling tarik menarik antara dua unsur ini.

Jasad ingin di bumi dan ruh ingin terbang ke tempat aslinya. Lalu bagaimana kita harus bersikap mengahadapi dua unsur ini?

Keduanya membutuhkan asupan yang seimbang. Jasad butuh makan, minum, tidur dan hal-hal lain untuk bertahan hidup. Dan ruh membutuhkan asupan ukhrawi berupa ibadah, dzikir, keimanan dan lain sebagainya.

Ketika kita merasa lelah, lapar dan dahaga. Itu semua adalah sinyal tubuh kita sedang memerlukan asupannya.

Begitu juga ketika jiwa kita merasa sedih, gelisah, jenuh atau merasa ketakutan tanpa sebab. Disitulah ruh kita sedang memberi sinyal bahwa ia sedang memerlukan sesuatu.

Karenanya kita harus pandai mendengar sinyal dari ruh agar kita tidak salah memberi asupan. Ruh yang merintih sementara kita malah memberi asupan untuk kepuasan jasad.

Sering orang ingin menyelesaikan masalah ruhnya dengan memberi asupan duniawi yang sebenarnya adalah kebutuhan untuk jasad. Ketika hidupnya sedih dan gelisah ia sibuk mencari restoran yang mewah atau tempat rekreasi yang indah seakan itu semua akan mengobati kegelisahannya.

Padahal ruh yang sedang lapar tapi ia malah memberi asupan untuk memuaskan jasad.

Disitulah ia salah mengenal sinyal ruh dan salah dalam memberi asupannya. Berikan asupan yang tepat untuk hati dan jiwamu. Karena ruh tidak akan pernah puas dengan makanan jasad.

Semoga bermanfaat…

Baca Lainnya