ISLAM mengajarkan memperbaiki hubungan baik dengan sesama, selain hubungan dengan Allah SWT. Salah satu kewajiban memperbaiki hubungan baik adalah seorang anak menghormati orang tua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَيْسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا
“Bukan dari golongan umatku seorang yang tidak menghormati orang-orang tua di kalangan kami, dan tidak menyayangi anak-anak kecil di antara kami, dan juga seorang yang tidak mengetahui hak-hak dari ulama-ulama di antara kami”. (HR. Ahmad)
Di balik kewajiban, Nabi Muhammad SAW memberikan fadhilah menghormati orang tua.
1. Ditambahkan rezeki
jika ingin mendapatkan keberkahan usia, maka berbuat baiklah kepada orang tua.
“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim” (HR. Ahmad)
2. Mengundang Ridha Allah
Salah satu keutamaan berbakti pada orang tua adalah mengundang keridhoan Allah SWT. Jika Allah sudah ridho pada seseorang, apalagi yang diharapkan akan terwujud seperti hadist Rasulullah SAW;
“Keridhaan Tuhan ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Tuhan ada pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi)
3. Pintu surga
Berbakti kepada orang tua menjadi pintu masuknya seseorang ke dalam surga. Allah meletakan kunci surga kepada orang tua, maka seyogyanya kita berbaktinya. Nabi Muhammad SAW bersabda;
“Orang tua adalah paling pertengahan dari pintu-pintu surga. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu itu (kau tidak mendapat surga) atau jagalah ia (untuk mendapatkan pintu surga itu).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Jika orang tua masih hidup, tentu jangan disia-siakan keberadaannya. Berikan waktu dan tenaga untuk menjaga dan berbuat baik kepadanya. Namun jika orang tua telah meninggal dunia, doa anak yang soleh akan menjadi bekal mereka di alam sana.