Limawaktu.id - Nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemuka dikalangan DPC Partai Persatuan Bangsa (PPP) Kota Cimahi untuk menjadi Ketua Umum PPP.
Sebelumnya, wacana muktamar luar biasa diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani di Jakarta, Senin (6/5/2019). Muktamar yang awalnya akan digelar pada 2021 nanti kemungkinan dipercepat menyusul ditangkapnya Ketua Umum PPP, Rommahurmuzy (Rommy) oleh KPK.
"Sampai saat ini muncul nama-nama itu (Ridwan Kamil dan Khofifah). Sangat kredible menduduki ketua umum," kata Ketua DPC PPP Kota Cimahi, Agus Solihin saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (8/6/2019).
Selain dua nama itu, kata Agus, muncul juga nama seperti Ade Munawaroh Yasin yang saat ini menjabat Ketua DPW PPP Jawa Barat hingga Mahfud MD. Meski berkembang sejumlah nama itu, Agus belum menyebutkan siapa nama yang bakal diusulkan partai ka'bah Kota Cimahi itu.
"Kami kalau salah satu personal belum. Masih dalam istiqharah politik dan harus disinkronkan juga dengan keinginan DPW PPP Jabar," ujar Agus.
Perihal muktamar luar biasa, lanjut Agus, DPC PPP Kota Cimahi sangat mendukung. Sebab, permasalahan ditubuh partai berlambang ka-bah itu harus segera diselesaikan. Apalagi jika melihat raihan suara pada Pemilu 2019 yang dianggap cukup mengecewakan.
"Sangat mendukung karena ini sudah menjadi permasalahan yang memang harus sigap, cepat dicermati. Tapi (Muktamar) itu kan baru wacana. Sebelum itu Mukernas dulu, harus ada usulan dari setengah DPW dan DPC se-Indonesia," pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPC PPP Kabupaten Bandung Barat (KBB) Samsul Ma'arif menyebutkan, mengusulkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai Ketua Umum PPP, menggantikan Rommy.
"Kita masih test case dulu lempar ke publik, karena beberapa DPC di Jawa Timur mengajukan nama Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim), bukan egosentris tapi nama yang kita usung itu memiliki kapabilitas untuk menjadi ketua umum partai Islam," kata Samsul.
Samsul mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat Ridwan Kamil pantas menjabat sebagai ketum PPP. Di antaranya pria yang akrab disapa Emil itu merupakan cucu dari kiai dan memiliki daya pikat tinggi di kalangan milenial.
"Selain itu juga Kang Emil seorang teknokrat dan lulusan dari ITB, pokoknya sangat cocok," katanya.
Samsul mengatakan, saat ini PPP krisis figur. Pasalnya, konflik berkecamuk di tubuh PPP selama lima tahun ke belakang. Sehingga saat ini, figur muda dan revolusioner dibutuhkan oleh PPP.
"Pemilihan RK (Ridwan Kamil) juga untuk menjaga kelangsungan partai ke depannya, ini pemikiran saya pribadi, karena PPP sekarang butuh pengatrol, ibaratnya saat pesawat alami turbulance, ada sosok yang bisa mengangkatnya kembali," katanya.
Keputusan ini, ujar Samsul, tentunya sempat memancing pro dan kontra dari internal DPC PPP KBB. "Ya saya rasa itu wajar, tapi kami juga tetap akan mengikuti arahan dari DPW PPP soal figur yang akan diusung, siapapun nanti kami akan tetap mendukung," tandasnya.