Limawaktu.id,- sosialisasi akan adanya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 ternyata belum secara menyeluruh menyentuh pemilih di Bandung Barat.
Hal itu tersbukti dari sejumlah warga yang belum mengetahui para kandidat yang bertarung pada dua event demokrasi itu. Lebih mirisnya lagi, mereka pun tidak mengetahui kapan hari pencoblosan Pilkada Serentak 2018 akan dilaksanakan.
Hal ini sangat disayangkan mengingat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 hanya tinggal tiga bulan lagi. Apalagi warga sejauh ini tidak pernah mendapat sosialisasi langsung mengenai pelaksanaan Pilkada maupun pengenalan para paslon Bupati Bandung Barat maupun paslon Gubernur Jabar.
"Ga semua paslon tahu, dan hari pencoblosan juga belum apal," kata Inah (55), warga Kampung Pojok, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Selasa (27/3/2018).
Jajang (17), salah seorang pemilih pemula mengaku tidak tahu jumlah calon Bupati maupun Gubernur yang akan berkontestasi. Bahkan dia baru tahu akan ada Pilkada setelah melihat baliho-baliho dipasang di desanya.
"Kalau ga salah ada 4 atau 3 calon Bupati ya? Yang saya tahu calonnya ada Aa Umbara sama Pak abubakar," ujar.
Dia mengatakan, sebenarnya ingin sekali menggunakan hak pilihnya. Tapi sayang, minimnya sosialisasi membuatnya masih ragu menentukan pilihan karena tidak mengetahui program-program yang ditawarkan para calon.
"Tiap hari saya harus kerja di kebun, cari rumput. Sehingga saya belum tahu harus mendukung calon yang mana," tuturnya.
Ketua Desk Pilkada Bandung Barat Aseng Junaedi mengaku terkejut karena masih ada warga yang belum tahu pelaksanaan Pilkada. Apalagi jika mereka adalah warga Lembang yang merupakan kawasan perkotaan di Bandung Barat.
Dirinya enggan menyalahkan pihak penyelenggara pemilu, karena sosialisasi bukan hanya kewajiban KPU tapi kewajiban semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
"Selaku Ketua Desk Pilkada, saya merasa prihatin masih ada masyarakat yang belum tahu pilkada. Berarti perlu ada peningkatan sosialisasi karena belum sampai ke tingkat bawah," kata dia.
Menurutnya ini menjadi pekerjaan serius karena Pemkab Bandung Barat mencanangkan target partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak sebesar 97% masyarakat bisa hadir ke TPS. Untuk itu demi merealisasikan target tersebut, pihaknya akan terus berusaha menyosialisasikan pilkada ke warga.
"Kami sebenarnya khawatir di daerah pelosok yang banyak tidak tahu. Jadi memalukan sekali kalau desa di pinggir kota seperti Wangunsari masih belum tersentuh sosialisasi," tandasnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Bandung Barat, Adie Saputro mengklaim, pihaknya kerap melakukan sosialisasi mengenai adanya Pilkada 2018.
"Kita sosialisasi terus. Kita gandeng komunitas-komunitas yang ada di Bandung Barat," katanya.