Sabtu, 11 Mei 2019 12:51

Kekuatan Doa Kunci Yulianawati Tukang Kantin yang Sukses Nyaleg

Penulis : Bubun Munawar

Limawaktu.id - Jika sudah guratan takdir apa yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Kata itu sepertinya pas diungkapkan seorang pemilik sebuah kantin di Brigif 15 Kujang Siliwangi. Wanita yang sejak tujuh tahun lalu membuka kantin di lokasi tersebut, akhirnya mampu meraih suara terbanyak di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Cimahi saat Pemilu serentak 17 April 2019, dari Partai Demokrat. Sosok tersebut bernama Yulianawati, seorang perempuan tangguh yang mampu menjadikan dua anaknya berpendidikan sarjana dari kerja kerasnya.

“Sejak 2010 saya berjualan aneka makanan di Kantin Brigif setelah memutuskan berhenti bekerja di Cilegon,” ungkap Yulianawati.

Saat di Cilegon, Yulianawati bekerja di sebuah anak perusahaan PT. Krakatau Steel, saban hari dia bergelut dengan berbagai macam baja yang diproduksi perusahaannya. Namun usai memutuskan pulang ke Cimahi karena kesehatan orang tuanya, Yuli, panggilan akrabnya tak lantas mendapat pekerjaan. Karena susah mencari kerja, akhirnya dia pun memutuskan untuk membuka usaha berjualan makanan.

“Selain di Brigif yang saya jalani selama ini saya juga pernah jualan di Rest Area, di Padalarang dan beberapa tempat lainnya. Hal itu saya lakukan sampai sekarang,” sebutnya.

Tak hanya jualan makanan di kantin, Yulianawati juga sering mendapatkan pesanan pembuatan nasi boks dari sejumlah pelanggannya, dan semuanya diantarkan sendiri ke tempat pelangganya. Aktivitas usahanya ini dia jalani sampai sekarang.

Diapun berkisah, suatu hari salah seorang temannya mengajaknya untuk mendaftarkan diri sebagai salah seorang Calon Anggota Legislatif dari Partai Demokrat untuk mengisi kekurangan kuota 30 persen Caleg perempuan. Saat disodorkan formulir pendaftaran, Yuli butuh waktu satu bulan untuk menentukan sikapnya.

“Saya memutuskan mendaftar jadi caleg di detik-detik akhir masa pendaftaran, setelah berpikir dan istikharah, semuanya saya lakukan agar langkah yang saya lakukan ini benar apa tidak, akhirnya saya memutuskan mendaftarkan diri,” jelasnya.

Namun apa yang dilakukannya tak berjalan dengan mulus, berbagai tantangan dan ejekan pun dia rasakan. Banyak yang nyinyir seorang Yuli bisa menjadi Caleg apalagi bisa meraih suara terbanyak, karena banyak yang bilang Dapilnya adalah ‘Dapil neraka’  .

“Awalnya saya tak tahu apa itu Dapil neraka, ternyata di Dapil saya banyak dewan incumbentnya,” ungkapnya.

Tak hanya berada di Dapil neraka, Yuli sempat saat sosialisasi tak dipersilakan masuk ke rumah warga, Bersama sekitar 30 orang warga Yuli hanya ngobrol di teras rumah untuk bersosialisasi.

“Saya tak berkecil hati dengan hal itu karena sedang melakukan proses,” paparnya.

Saat ditanya soal berapa uang yang dihabiskan untuk aktivitas nyalegnya, Yuli pun mengaku uang bukan lah segalanya, dengan langsung turun ke warga, mereka lebih bisa menerimanya, makanya saat bersosialisasi dia sering hanya membawa gorengan untuk bersilaturahmi dengan warga, karena terbatasnya finansial yang dia miliki.

“Saya lebih banyak mendatangi warga dan menghadiri pengajian dengan para ibu dibeberapa tempat, karena saya yakin dengan kekuatan doa apa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin, semuanya saya serahkan kepada Allah,” katanya.

Begitupun saat proses Pemilu usai dan perhitungan suara dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Yuli hanya mempercayakan kepada saksi partai untuk mengawal perhitungan suara yang diraih Bersama partainya di Dapil Kota Cimahi 1.

“Banyak yang bilang kepada saya untuk mengawal suara, tapi semuanya saya percayakan kepada saksi dari partai yang bertugas saat perhitungan, karena saya yakin Tuhan tidak tidur dan tak bisa dicurangi,” imbuh dia.

Keyakinannya pun terbukti, setelah hasil pleno KPU Kota Cimahi, Yuli bisa meraih suara tertinggi di Dapil Kota Cimahi mengalahkan Caleg partai Demokrat yang lain. Dia diprediksi bakal duduk sebagai salah seorang dari 45 anggota DPRD Kota Cimahi untuk masa jabatan 2019-2024.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer