Limawaktu.id,- rectoverso Institute telah merilis hasil survei partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di empat daerah di Jawa Barat pada Senin (2/4/2018).
Dari hasil survei yang dilakukan pada akhir Januari itu menyatakan bahwa sebanyak 40% warga masyarakat dalam memilih Kepala Daerah di Bandung Barat ialah yang berpengalaman dalam pemerintahan. Persentase kedua ialah masalah visi misi program sebanyak 20,22%, dan ketiga cerdas/intelek 20,00%.
Namun, hal ini masih belum mendukung melihat masih banyak pula warga yang belum mengetahui terkait Pilkada serentak 2018. Sebanyak 55,11% warga Bandung Barat, tidak mengetahui kapan tanggal pencoblosan pemilihan bupati.
"Banyak warga yang tidak tahu kapan tepatnya waktu pelaksanaan pilkada. Mereka tahu ada pilkada, tapi tidak tahu pasti kapan waktunya, dan yang begitu kami tetap kategorikan tidak tahu," kata Direktur Rectoverso Institute, Romdin Azhar, Senin (2/4/2018).
Survei yang dilakukan Rectoverso Institute ini dilakukan di 16 kecamatan, 45 desa, 225 RT, dan 450 responden.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Elin Suharliah-Maman Sunjaya (emas), Lili Supriatna mengatakan paslon Emas sudah memiliki sebanyak 23 program unggulan dan ada yang program melanjutkan. Misi Emas pada prinsipnya ialah melanjutkan kebijakan pemerintahan Bupati Abubakar.
"Jadi, jika semua survei menyebut yang dibutuhkan itu adalah berpengalaman, maka Emas-lah yang memiliki pengalaman di pemerintah," katanya.
Elin dan Maman, kata Lili berlatarbelakang sekolah dari ketatanegaraan (IPDN) yang dibangun oleh Bung Karno. Bupati KBB saat ini pun dari IPDN. Lili menegaskan bukan kebetulan hal ini berlanjut ke paslon Emas yang merupakan kader bangsa untuk memimpin daerah Bandung Barat.
"Saya dukung KBB dipimpin oleh yang berpengalaman di pemerintah bukan di pemerintahan. Kalau di pemerintah itu, seperti bupati, wakil bupati, dan Sekda. Jadi, Emas bisa diberi amanah oleh rakyat untuk lanjutkan KBB ke depan," ujarnya.
Visi Emas kata Lili ialah cermat, yakni cerdas, mandiri, sehat, dan agamis. Sehingga semuanya terukur tidak berdasar takabur. Calon wakil bupati, Maman Sunjaya diakuinya merupakan ahli anggaran yang pintar dalam menghitung rasio antara kebutuhan pendapatan asli daerah (PAD) dengan potensi KBB.
"Jika dibilang program kami itu hanya sebuah impian maka salah, justru program ini melanjutkan program Abubakar-Yayat," ujarnya.