Limawaktu.id - Ketua DPRD Kota Cimahi, Ahmad Gunawan, mangkraknya sejumlah pembangunan di Kota Cimahi disebabkan tidak tepatnya Pemerintah dalam memilih Kontraktor.
Selain itu, penunjukan langsung yang subjektif menjadi faktor utama dalam keterlambatan suatu pembangunan.
"Intinya tidak transparan dan tidak selektif dalam memilih suatu perusahaan yang akan mengerjakan suatu proyek," kata, Agun, sapaan akrab Ahmad Gunawan, Senin (26/11/2017).
Saat ini, ada dua proyek besar di Kota Cimahi yang Mangkrak, yakni fly over Padasuka dan Pasar Atas Barokah (PAB) Kota Cimahi. Kedua proyek tersebut bernilai puluhan miliar rupiah.
Menurut Agun, hambatan pembangunan lainya di Cimahi yakni tidak bonafitnya perusahaan yang ditunjuk oleh pihak terkait dalam melakukan suatu pembangunan. Padahal, untuk sebuah pembangunan, banyak perusahaan yang bonafit dan telah terpercaya dalam pembangunan infrastruktur.
"Biar saja mahal, asalkan pembangunannya beres daripada nyari yang murah tapi justru mengakibatkan kerugian yang bisa duakali lipat. Kan repot kalau begini," tuturnya.
Keberhasilan sebuah proyek itu, lanjut dia, sudah dipastikan membutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit. Seorang manajer proyek dituntut untuk memastikan sebuah proyek yang telah berjalan sesuai rencana dan tidak melebar ke arah yang salah.
"Tetapi sampai saat ini ternyata di Cimahi masih ada proyek yang lambat," ucapnya.
Kata dia, hal itu dikarenakan pula oleh kurangnya pemantauan saat pelaksanaan. Biasanya, apabila proyek tidak dipantau dengan baik maka, kemungkinkan proyek tidak berjalan sesuai rencana semula.
Dengan demikian, lanjut dia, pihaknya mendorong pemerinta agar lebih selektif dalam memilih perusahaan yang dipercayakan untuk mengurus pembangunan.
"Jangan sampai terjadi salah pilih perusahaan yang dipercayakan melaksanakan suatu pembangunan," tandasnya. (kit)*