Limawaktu.id - Pemkab Bandung menyebutkan tengah melalukan pemetaan wilayah rawan konflik saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan digelar 26 Oktober 2019. Tercatat ada 166 desa yang akan memilih seorang Kepala Desa.
"Kita siap melaksanakan pilkades serentak. Mendagri mintanya hari libur tapi kita hari Sabtu agar menyerap partisipasi pemilih," ujar Bupati Bandung, Dadang M Naser, Jumat (15/6/2019).
Dikatakannya, pelaksanaan pilkades diselenggarakan pada hari libur khususnya Minggu. Maka diperkirakan akan sedikit menyerap partisipasi pemilih. Sebab kebanyakan warga pada hari tersebut tengah berdagang.
"Rata-rata hari Minggu, mereka (warga) usaha (dagang) ke berbagai daerah," katanya. Sedangkan pada hari Sabtu, menurutnya para pedagang bisa mencoblos terlebih dahulu kemudian dipersilahkan untuk berdagang," kata Dadang.
Untuk mengantisipasi adanya konflik, lanjut Dadang, pihaknya akan menggandeng Universitas Padjajaran (Unpad) untuk mengawasi proses seleksi pencalonan kepala desa. Terlebih saat ini, diamanatkan dalam aturan yaitu pembentukan panitia di level kabupaten harus dilaksanakan.
"Saya belum sebut desa yang rawan tapi pasti ada. Misal ada sepuluh calon padahal harusnya lima," katanya.
Menurutnya, keterlibatan kampus dalam pilkades diharapkan bisa meminimalisasi praktik kecurangan dalam penyelenggaraan Pilkades.
"Dikhawatirkan ada permainan (dalam pilkades). Kita gandeng Unpad terlebih sudah ada MoU (perjanjian kerjasama)," tandasnya.