Sabtu, 28 Oktober 2017 19:18

Agama Bukan Pedang Penebas Orang yang Berbeda Kepentingan

Dadang Rusdiana (kedua dari kiri) Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Hanura, saat menjadi narasumber pada
Dadang Rusdiana (kedua dari kiri) Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Hanura, saat menjadi narasumber pada "Dialog Wawasan Kebangsaan Pemuda" di Rumah Makan Setuju Utama 1, Desa Gunung Masigit, Kec. Cipatat, KBB, Sabtu (28/10/2017). [Limawaktu]

Limawaktu.id, - Agama jangan hanya dimulut tapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari hari, banyak orang yang fasih dalam beragama, tetapi berpolitik dengan menghalalkan segala cara.

"Agama itu paradigma (kerangka berfikir, red.) bukan tameng sebagai alat pembenaran. Jangan dijadikan pedang untuk menebas orang lain yang berbeda kepentingan," tandas Dadang Rusdiana, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Hanura, saat Dialog Wawasan Kebangsaan pemuda, bertempat di Rumah Makan Setuju Utama 1, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (28/10/2017).

Dialog dalam rangka Sumpah Pemuda tersebut diselenggarakan oleh DPC Lasmura (Laskar Muda Hanura) KBB mengambil tema "Revitalisasi dan Reaktualisasi Peran Pemuda dalam Membangun Kebangkitan dan Kejayaan Indonesia", juga dihadiri oleh Anggota DPRD KBB dari Partai Hanura Wawan Setiawan, Ketua DPC Lasmura M. Noor Daswan Muda dan Bubun Bunyamin sebagai pembicara, serta dihadiri oleh puluhan perwakilan Karang Taruna, Siswa SMA, Ormas dan LSM di KBB.

Bubun Bunyamin yang juga pengurus Lasmura berpesan agar pemuda melek politik karena manusia itu zoon politicon (mahluk yang berpolitik), harus selektif terhadap informasi karena banyak hoax, dalam melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang atau komprehensif karena itu bisa menjadi masalah jika kita berfikir tidak utuh.

"Dan berdasarkan riset yang dilakukan UNPAD Bandung banyak mahasiswa yang nilai IPK nya tinggi tapi tidak memiliki jabatan dalam pekerjaan, justru yang IPK nya biasa saja banyak yang menduduki jabatan. Hal ini terjadi karena bukan hanya faktor intelektual tapi juga kecerdasan emosional dan etika menjadi kunci kesuksesan seseorang," ujarnya.

Sementara itu, Asep Dudung staf Desa Gunung Masigit yang hadir mewakili kepala desa menyatakan kegiatan Dialog Kebangsaan yang digagas Lamura itu bagus untuk memberi pencerahan kepada pemuda dari segi organisasi, wawasan kebangsaan dan nilai agama, "Mudah-mudahan di Desa Gunung Masigit pemuda Karang Taruna bisa menambah wawasan dari berbagai nara sumber", harapnya.

Dialog yang diawali pemaparan materi oleh nara sumber dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab tersebut berlangsung dinamis, pemuda yang hadir antusias mengajukan berbagai pertanyaan terhadap narasumber. (jk)*

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer