Rabu, 24 April 2019 14:37

Sepihak Keluarkan Siswa, Nama Harapan Bangsa Dianggap Tak Pantas Disematkan SMA Pelnus

Penulis : Fery Bangkit 
 Ketua Komite Sekolah SMA Pelita Nusantara, Andi M Ridwan (kemeja batik)
Ketua Komite Sekolah SMA Pelita Nusantara, Andi M Ridwan (kemeja batik) [ferybangkit]

Limawaktu.id - Nama Harapan Bangsa Indonesia Maju (HBIM) itu tak pantas disematkan sebagai yayasan yang menaungi SMA Pelita Nusantara (Pelnus), Kota Bandung untuk sekarang ini.

Hal itu dikatakan Ketua Komite Sekolah SMA Pelita Nusantara, Andi M Ridwan saat ditemui di Cibeureum, Kota Cimahi, Rabu (24/4/2019). Ia menilai, bukannya memajukan bangsa melalui pendidikan, pihak sekolah maupun yayasan malah menciderai dunia pendidikan.

"Iya jelas saya kecewa. Bukannya menjadikan anak-anak kami menjadi generasi penerus bangsa melalui pendidikan, ini malah melakukan tindakan semena-mena," ujar Andi.

Sebelumnya, dua orang siswa SMA Pelita Nusantara bernama Andi Rizki Al-Ghani R dan Erlan Agung Yudha dikeluarkan oleh pihak Yayasan HBIM dan sekolah secara sepihak. Alasannya, karena kedua siswa itu tidak membayar uang bulanan.

Padahal, kata Andi, keterlambatan pembayaran itu disengaja sebagai tuntutan kepada sekolah agar memperbaiki fasilitas dan pendidikan SMA Pelnus. Meski kemudian dibayar, kedua siswa itu tetap saja dikeluarkan. Padahal, kata dia, masih ada siswa lain yang belum membayar tapi nasibnya tak sama seperti Erlan dan Rizki.

"Itu alasan saja. Yayasan itu gak suka sama komite sekolah karena kritis. Tapi yang dikorbankan malah anak, dikeluarkan seenaknya. Ini diskriminasi," bebernya.

Sejak dikeluarkan, lanjut dia, kedua anak itu sekarang nasibnya semakin tidak jelas. Bahkan, Erlan dan Rizki secara psikis menjadi terganggu dengan permasalahan ini. Sebab, anak seusianya itu adalah belajar, bukan menjadi korban rasisme sekolah.

Para orang tua meminta agar Dinas Pendidikan Kota Bandung maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera menindaklanjuti permasalahan ini.

Baca Lainnya