Jumat, 21 Juni 2019 13:06

Kenapa PPDB SMA Adopsi Zonasi, Sementara SMK Tidak? Ini Terang Wagub Jabar

Penulis : Fery Bangkit 
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat memantau proses PPDB di SMAN 1 Kota Cimahi di Jalan Pabrik Aci, Kelurahan Cimahi, Cimahi Tengah, Kota Cimahi , Jumat (21/6/2019).
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat memantau proses PPDB di SMAN 1 Kota Cimahi di Jalan Pabrik Aci, Kelurahan Cimahi, Cimahi Tengah, Kota Cimahi , Jumat (21/6/2019). [ferybangkit]

Limawaktu.id - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memantau proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Kota Cimahi, Jumat (21/6/2019).

Lokasi pertama yang dipantau orang nomor dua di Jawa Barat itu adalah SMKN 2 Kota Cimahi di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Kemudian dilanjutkan ke SMAN 1 Kota Cimahi di Jalan Pabrik Aci, Kelurahan Cimahi, Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

Dalam kesempatan itu, Uu menyampaikan soal sistem zonasi yang diterapkan dalam PPBD SMA. Menurutnya, sistem zonasi itu merupakan salah satu solusi untuk menyamaratakan kualitas sekolah agar tidak ada lagi istilah sekolah favorit.

"Dengan zonasi akan menambah keadilan dan sekolah dan bagi siswa, tinggal penyempurnaan," ujar Uu.

Uu mengklaim, sejauh ini penerapan sistem zonasi untuk PPDB SMA di Jawa Barat berjalan lancar. Sebab, kata dia, aturan zonasi dari Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud) RI itu dikolaborasikan dengan inovasi. Seperti dikolaborasikan antara jarak dengan berbagai nilai prestasi, perpindahan orang tua dan sebagainya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat berbincang dengan orang tua siswa di SMKN 2 Kota Cimahi di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, Jumat (21/6/2019).

"Sistem zonasi sebenarnya kalau di Jawa Barat ini sudah tidak ada masalah karena sudah diadopsi dan disempurnakan sehingga unsur keadilannya terpenuhi," kata Uu.

Lalu, kenapa untuk PPDB di SMK tidak menggunakan sistem zonasi? Uu menjelaskan, SMK merupakan sekolah kejuruan yang belum tentu ada di semua daerah.

Ia mencontohkan, jika ada siswa yang ingin masuk SMK Negeri untuk keterampilan penerbangan. Sementara di Kota Cimahi tidak ada SMK Negeri jurusan penerbangan, sebab adanya di Kota Bandung. Jika zonasi itu diterapkan, maka akan sangat sulit bagi calon siswa untuk masuk SMK Penerbangan itu.

"Kemudian, SMK kelautan kan gak ada di sini, harus ke Cirebon," ucapnya.

Sekedar informasi, jumlah SMA Negeri di Jawa Barat mencapai 504, SMK Negeri ada 196. Sedangkan SMA Swasta ada 2.800 dan SMK Swasta ada 1.000.

Baca Lainnya