Limawaktu.id,- Kemenag tengah menggodok rencana pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pangandaran. Kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini ditargetkan mulai didirikan pada 2022.
"Insya Allah akan didirikan IAIN Pangandaran. Ini menjadi komitmen bersama antara Kemenag, UIN, Pemerintah Pangandaran untuk mendirikan IAIN pada tahun 2022. Tahun sekarang baru mempersiapkan perangkatnya, seperti mendapatkan hibah tanah 25 hektar di daerah Cikalong," ungkap Sekjen Kemenag Nizar saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Pangandaran, Rabu (10/3/2021).
Nizar menjelaskan, pendirian IAIN Pangandaran ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang pendidikan, khususnya di Jawa Barat selatan. Menurutnya, jika dibandingkan dengan Jawa Timur, wilayah Kawa Barat masih sangat kekurangan PTKIN.
Saat ini, tercatat Jawa Timur sudah memiliki dua Universitas Islam Negeri (UIN), yaitu UIN Surabaya dan UIN Malang. Ada juga dua IAIN yang sebentar lagi beralih status menjadi UIN, yaitu IAIN Tulungagung dan IAIN Jember. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) juga ada di sejumlah kabupaten.
"Sementara Jabar yang jumlah umat Islam banyak, baru memiliki satu UIN Bandung, dan satu IAIN Cirebon yang sebentar lagi akan berubah statusnya menjadi UIN," tuturnya.
"Kehadiran IAIN Pangandaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM bidang pendidikan," lanjutnya.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengapresiasi rencana Kemenag untuk mendirikan IAIN di Pangandaran. Jeje mengatakan, pendirian IAIN menjadi kehormatan tersendiri bagi Kabupaten Pangandaran yang usianya belum genap sembilan tahun.
"Kehadiran IAIN diharapkan mempermudah dan memperbesar akses lulusan SMA atau SMK ke perguruan tinggi. Kehadiran perguruan tinggi juga bisa ikut melakukan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program-program pemerintahan, serta peningkatan kompetensi aparatur dan SDM," jelasnya.
Menurut Jeje, selama ini Pemkab Pangandaran menjalin kerjasama dengan PSDKU Unpad Pangandaran dab ITB, utamanya dalam Program Mitigasi Bencana dan Pelestarian Lingkungan dan Pesisir Pantai. Sinergi juga dijalin dengan UPI Bandung dalam program Implementasi Pendidikan Berbasis Pariwisataa danKelautan.
"Kehadiran IAIN yang sudah disediakan tanah 25 hektar di daerah Cikalong diharapkan dapat meningkatkan kompetensi aparatur dan SDM bidang pendidikan, keagamaan, sehingga dapat melahirkan pendidikan karakter, wisata halal," paparnya.
Jeje menambahkan, kerjasama pemerintah dengan perguruan tinggi sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, sebagai daya ungkit untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kedua, katalisator mempercepat pemenuhan visi dan misi Pemkab. Ketiga, mitra sejajar dalam penyusunan dan pencapaian RPJMD. Keempat, meningkatkan layanan pemerintah terhadap masyarakat.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mahmud, menjelaskan, kehadiran IAIN Pangandaran ini sebagai ikhtiar bersama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Jawa Barat. Sebab, perguruan tinggi Islam negeri di tatar pasundan ini baru ada dua.
"Mudah-mudahan dapat menjadikan marwah pendidikan Islam semakin meningkat, umatnya semakin terpelajar, cerdas, kehadirannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya umat Islam di wilayah Pangandaran," tandasnya.