Kamis, 30 April 2020 14:54

Warga Tamansari Bikin Lumbung Darurat

Penulis : Bubun Munawar
Warga RW 12 Kelurahan Tamansari, berinisiatif membuat lumbung darurat untuk membantu sesama warga setempat
Warga RW 12 Kelurahan Tamansari, berinisiatif membuat lumbung darurat untuk membantu sesama warga setempat [Humas Kota Bandung]

Limawaktu.id,- Solidaritas dan rasa kemanusiaan warga Kota Bandung meningkat tinggi ditengah pandemic Covid-19 yang berdampak pada masyarakat.Setidaknya hal itu terjadi di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. warga RW 12 Kelurahan Tamansari, berinisiatif membuat lumbung darurat untuk membantu sesama warga setempat.

Ketua RW 12, Harun Kasirun menuturkan, warga menggelar rapat pada 23 April 2020 untuk menggalang donasi guna membantu yang kesulitan. Pada 24 April dilakukan pengumpulan donasi.

" 25 April kami sudah bagikan paket sembako kepada warga yang membutuhkan,” jelas Harun, Rabu (29/4/2020).

Dia menyebutkan, dalam sehar berhasil mengumpulkan donasi untuk diolah menjadi 125 paket sembako. Para pegiat di posko langsung mendistribusikan paket-paket tersebut ke warga yang membutuhkan berdasarkan hasil pendataan oleh Karang Taruna.

“Paketnya ada beras 2,5 kg, ada telur, gula, Indomie, dan minyak. Ini kita lagi kumpulkan lagi untuk pembagian selanjutnya,” sebutnya.

Stok paket sembako disimpan di ruang cafe yang tak beroperasi selama Covid-19. Pemilik café, Yana M. Purakusumah yang juga ditunjuk sebagai ketua pelaksana mengaku bersedia tempat usahanya dijadikan posko darurat.

“Ya daripada sepi, tamu juga nggak ada, pemasukan nggak ada, lalu saya dengar ada banyak masalah ini itu, ya sudah di sini saja. Ayo kita buat posko,” jelasnya.

Stok paket sembako disimpan di ruang cafe yang tak beroperasi selama Covid-19. Pemilik café, Yana M. Purakusumah yang juga ditunjuk sebagai ketua pelaksana mengaku bersedia tempat usahanya dijadikan posko darurat.

“Ya daripada sepi, tamu juga nggak ada, pemasukan nggak ada, lalu saya dengar ada banyak masalah ini itu, ya sudah di sini saja. Ayo kita buat posko,” jelasnya.

Ia lalu meminta Karang Taruna terjun langsung mendata warga yang kesulitan. Namun Ia kaget saat melihat anggota Karang Taruna yang kembali padanya dalam keadaan berlinang air mata.

“Saya tanya kenapa nangis, ternyata si ini begini, ternyata di sana ada mahasiswa begini, yang kita nggak kenal mereka, tapi ditemukan mereka kesulitan, kita sudah lihat,” bebernya.

Ia bercerita, ada pula warga perantauan yang tinggal di wilayah tersebut, seperti mahasiswa yang tak bisa pulang dan kekurangan biaya, ada pula pegawai Baltos yang dirumahkan karena tokonya tutup.

“Jadi penerimanya bukan warga sini saja. Kita memang buat skala prioritas, tetapi selama dia membutuhkan meskipun bukan warga sini kita kasih,” ucapnya.

Baca Lainnya