Limawaktu.id,Tashkent – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta para Diaspora Indonesia di Uzbekistan agar meningkatkan penguatan kebangsaan melalui ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama di luar negeri.
Menurutnya, perbaikan segala aspek di Indonesia, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, salah satunya dapat didukung melalui pemanfaatan ilmu dan pengalaman tersebut.
“Diaspora Indonesia perlu menggali aspek-aspek positif di luar negeri sebagai bekal untuk mengusung perbaikan Indonesia,” ungkap Ma’ruf Amin, saat Dialog Kebangsaan Indonesia bersama para Diaspora Indonesia di Uzbekistan yang terdiri dari para pelajar dan tenaga profesional, bertempat di Ruang Amudarya 1, Hotel Intercontinental Tashkent, Uzbekistan, Selasa (13/06/2023).
Dialog Kebangsaan ini mengawali agenda utamanya dalam rangkaian kunjungan kerja di Uzbekistan. Ini merupakan pertama kali Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Uzbekistan dan sekitarnya dapat bertatap muka secara langsung dengan Wapres. Untuk itu, momentum ini menjadi kesempatan bagi Wapres berdiskusi secara langsung dan mendengar aspirasi para WNI.
“ Saya berpesan selama berada jauh dari kampung halaman, agar para diaspora mampu menjaga kerukunan dan harmoni dalam keberagaman. Terus menjaga harmoni, solidaritas dan kerukunan sesama masyarakat Indonesia di luar negeri,” katanya.
Dia menjelaskan, memasuki tahun politik pada pemilihan umum 2024 agar para diaspora dapat semakin menjaga dan menghargai satu sama lain, tanpa memecah ikatan kebangsaan.
“Agenda Pemilu 2024 jangan sampai memecah ikatan kebangsaan, tetapi mari rayakan Pemilu dengan kegembiraan dan jauh dari sikap permusuhan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Ma’ruf Amin juga mengingatkan dengan semakin berkembangnya industri, agar para Diaspora dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin, seperti memilih informasi secara bijak dari sumber yang kredibel.
“Gunakan kemajuan digital untuk mengabarkan pesan yang benar, penuh kebaikan, dan santun,” ujarnya .
Dia melanjutkan, agar para diaspora di Uzbekistan dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk dapat merawat komitmen kebangsaan, memegang prinsip toleransi, dan anti terhadap kekerasan sebagai upaya dalam menjaga kerukunan antarsesama.
“Prinsip toleransi, anti-kekerasan, komitmen kebangsaan, serta akomodatif terhadap budaya lokal dan perkembangan zaman, merupakan praktik yang harus senantiasa kita rawat bersama,” lanjut dia.
Dikatakannya, pihaknya mendukung penuh upaya inovasi dan gagasan para diaspora Indonesia di wilayah Uzbekistan dan sekitarnya untuk dapat menjadi rujukan formulasi kebijakan nasional.
“Saya akan terus menanti gagasan, inovasi, dan pandangan dari masyarakat Indonesia di Uzbekistan dan sekitarnya, guna menjadi pengayaan formulasi kebijakan nasional, serta bagian dari agenda transformasi ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wapres dalam kesempatan ini Kepala Sekretariat Wapres, Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, Velix Vernando Wanggai; Deputi Bidang Administrasi, Sapto Harjono Wahjoe Sedjati; Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler/Kepala Protokol Negara, Andy Rachmianto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, Zumrotul Mukaffa, dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.