Bandung Barat - Seekor monyet ekor panjang terkapar di di Jalan Raya Lembang tepatnya di Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Monyet yang terkapar di tengah jalan itu kemungkinan bagian dari kelompok monyet ekor panjang yang berhabitat di belakang Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan. Pengendara yang melintas pun harus mengurangi kecepatannya demi menghindar monyet tersebut.
Muhamad Fikri Fathadi (23), warga setempat mengatakan, monyet yang tergeletak di tengah jalan itu merupakan korban tabrak lari oleh pengendara motor. Peristiwa tabrak lari itu terjadi pada Rabu (15/7) sekitar pukul 15.00 WIB dan terekam kamera warga sekitar.
"Awalnya sih saya lagi kerja di toko. Tiba-tiba ada pengendara motor jatuh. Pas dilihat, si monyetnya udah mati," tutur Fikri, Kamis (16/7/2020).
Fikri menyebutkan, monyet yang diketahui berjenis kelamin betina itu tertabrak oleh seorang pengendara motor yang melaju dari arah Lembang menuju Bandung. Diwaktu yang bersamaan, gerombolan monyet ekor panjang itu hendak menyebrang jalan raya. Dari puluhan ekor yang hendak melintas, satu ekor monyet betina tertabrak dan mati di lokasi.
Saat kejadian, tidak ada satu pun warga yang berani mengevakuasi monyet malang tersebut karena kawanan monyet ekor panjang lain langsung mendekati monyet yang mati itu. Tak jarang, pengendara yang melintas di dekat monyet yang mati, kerap mendapat amukan dari monyet lain.
"Pengendaranya jatuh juga, lumayan ada luka juga pengendaranya. Sempat berhenti tapi gak lama, pengendaranya maju lagi dengan kondisi monyet masih terkapar," kata Fikri
Fenomena gerombolan monyet ekor panjang yang menyatroni permukiman warga sampai menyebrang jalan raya itu bukanlah kali pertama. Menurutnya, gerombolan monyet tersebut terjun ke permukiman warga lantaran lapar.
"Kalau ke permukiman ke sini itu sering. Kadang sore atau malem. Monyet-monyet ini biasanya mengambil makanan milik warga," ucapnya.
Dadang (55) warga lainnya menyebutkan, habitat gerombolan monyet itu berada di sebuah lembah bernama Cadas Gantung di belakang Kampung Andir. Menurut Dadang, gerombolan monyet ekor panjang ini terusik habitatnya dan kehabisan bahan makanannya akibat adanya pembangunan objek wisata.
"Sebelum ada objek wisata, monyet-monyet ini biasa hidup di sana. Sejak objek wisata mulai beroperasi, gerombolan monyet ekor panjang ini mulai masuk ke permukiman dan berani mengambil makanan warga," terangnya.