Cimahi - Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PDI Perjuangan sepakat pelaksanaan reses pertama ini dilaksanakan 24-25 Juni mendatang. Reses dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Seperti diketahui, reses pertama Anggota DPRD Kota Cimahi periode 2019-2024 batal dilaksanakan sebab saat itu status Kota Cimahi masih zona merah penyebaran virus korona. PDIP Perjuangan adalah salah fraksi yang menolak perlaksanaan reses saat itu.
"Kalau sekarang kan alhamdulillah Cimahi sudah zona biru, kalau saat itu masih merah makannya kita minta ditunda pelaksanannya," kata Ketua Fraksi PDIP Perjuangan di DPRD Kota Cimahi, Yus Rusnaya saat ditemui, Senin (22/6/2020).
Dikatakan Yus, reses merupakan agenda yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif dan Anggota DPRD. Apalagi, kata dia, reses sangat penting untuk menampung aspirasi masyarakat.
"Reses ini wajib dalam PP 18 karena harus menampung aspirasi masyarakat. Masyarakat butuh komunikasi dengan dewan," ujar Yus.
Sebab saat ini masih pandemi Covid-19, kata dia, tentunya dalam pelaksanaan reses nanti harus menggunakan protokol kesehatan yang disesuaikan dengan Adapatsi Kebiasaan Baru (AKB). "Tentunya reses menggunakan protokol kesehatan," ucapnya.
Dikatakan Yus, ada tiga opsi yang bisa digunakan para Anggota DPRD Kota Cimahi dalam pelaksanaan reses nanti. Yakni secara virtual dengan konstituen, dor to dor ke rumah konstituen dan mengumpulkan massa dengan jumlah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau saya akan pakai pola yang dor to dor, sekalian silaturahmi. Kita juga sekalian mengedukasi masyarakat tentang Covid-19," katanya.
Nantinya, terang Yus, aspirasi seputar ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya yang masuk dari masyarakat akan dimasukan ke dalam Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Cimahi, kemudian akan disampaikan oleh pimpinan kepada Pemkot Cimahi.
Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnakn mengatakan, anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan reses pertama ini hanya sekitar Rp 450 juta dari total alokasi anggaran sekitar 1,5 miliar.
"Kita akan menggunakan sepertiga dari anggaran yang disediakan. Anggaran reses kita Rp 1,5 miliar, kita hanya menggunakan Rp 450 juta," bebernya.