Limawaktu.id,- Pandemik Covid-19 masih belum berakhir memasuki bulan Ramadhan 1441 H, selain menggangu kesehatan masyarakat, bahkan dampak dari pemberlakuan diam di rumah mengakibatkan teganggunya aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, termasuk para ustad, guru ngaji maupun marbot.
"Ikatan Keluarga Minang Kota Cimahi akhirnya berinisiatif membantu, karena ternyata banyak ustad, guru ngaji dan marbot yang terlupakan padahal mereka cukup lumayan terdampak dengan adanya wabah Covid 19," terang H. Armet, Ketua IKM Cimahi, Sabtu (25/4).
Menurutnya, IKM berbagi sembako untuk ustad, guru ngaji dan marbot yang terpapar setiap minggu sampai lebaran. Sebab, sudah dua bulan mereka tidak bisa mengisi ceramah atau ngajar ngaji. Bahkan sebulan Ramadhan yang biasanya para ustad banyak mengisi kajian, ceramah yang sehari bisa dibeberapa tempat, saat ini tidak ada lagi.
"Tidak sedikit para ustad dan guru ngaji yang memang profesinya seperti yang lain, untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi terganggu penghasilannya, " ungkapnya.
Dikatakan Armet, atas permintaan anggota, pengurus dan donatur, IKM Cimahi membagikan sembako untuk ustad dan marbot. 30 ustad di minggu pertama dibagikan sembako senilai Rp. 300.000, dengan rincian 20 kg beras premium, 2 L minyak, 1 kg gula, 10 pcs mie instan, vitamin C 1 strip dan 3 pcs masker.
Dalam pembagiannya, kata Armet, prosedur physical distancing tetap dilakukan, agar tidak tyerjadi kerumunan masa, khusus untuk ustad, guru ngaji dan marbot yang 90 % diluar anggota IKM, mereka didata terlebih dahulu dengan mendaftarkan nama, mesjid dan nomor handpone masing-masing.
"Untuk menjaga kerumunan kami telpon satu persatu, sekalian cek kebenaran ustad yang bersangkutan. Mudah-mudahan-mudahan bantuan kami ini bisa membuat mereka tertawa dengan keluarganya menyambut Ramadhan," pungkasnya.