Limawaktu.id,- Ada Hal menarik ditunjukan tiga generasi musisi tanah air saat digelarnya konser musik yang bertajuk ‘Musicmate an Intimate Concert’ , di Hotel Horison Bandung, Minggu (18/12/2022). Betapa tidak, tiga generasi musisi Indonesia masing-masing Benny Sobardja, Fariz RM dan Band Milenial asal Kota Bandung Crossroads, tampil apik dan ‘menghipnotis’ penoton dengan lagu-lagu yang pernah hits diciptakan musisi legendaris Indonesia Fariz RM dan Benny Soebardja.
Penyelenggara konser, H. Atang Suwanda Mengungkapkan, konser yang konsepna digagas Kang Sony dari Manglayang Park ini merupakan malam keakraban antara Fariz RM dan Benny Soebardja bersama para penggemarnya.
“Ini merupakan konser dari tiga generasi yang berbeda masing-masing generasi Benny Soebardja, generasi Fariz RM dan generasi milenial Crossroads,” ungkapnya, disela-sela konser yang dipadati penggemar Fariz RM dan Benny Soebardja ini.
Dia berharap dengan konser ini bisa menjadi sharing ilmu antara para milenial dengan senior-seniornya.
“Harapannya bisa terjadi sharing ilmu antara musisi senior dan junior,” paparnya.
Sedangkan Rifky, salah satu personil Crossroads mengatakan, baginya tampil bersama Fariz RM dan Benny Soebardja sesuatu yang sangat special.
“Sesuatu yang spesial, keren abis pokoknya,” kata Rifky.
Tak tanggung-tanggung, untuk mempersiapkan diri perform bersama Farz RM ini tak cukup hanya sekali dalam seminggu latihan bersama gruspnya, tetapi bisa dua atau tiga kali, karena tak gampang untuk mengejar lagu-lagu Fariz RM.
“Kita kaget juga ketika diminta harus main bareng om Fariz dan Om Benny Soebardja ,” jelasnya.
Usai perform bersama Crossroads, Fariz RM mengaku takjub dengan kemampuan band milenial asal Kota Bandung ini. Sebab, apresiasi mereka terhadap karya-karya yang sudah 40 tahun lalu sangat luar biasa.
Sementara, soal kolaborasi, bagi Fariz merupakan hal yang menarik, karena kolaborasi merupakan satu-satunya cara untuk mempertahankan eksistensi.
“Kolaborasi bukan hanya junior belajar ke senior, tapi seniornya juga belajar sesuatu dari juniornya,” ulasnya.
Kolaborasi, menurut Fariz merupakan sebuah lingkaran yang tidak akan pernah berhenti.
“Pentas ini bukan hanya mempertemukan tiga generasi musisi yang berbeda, tapi mempertemukan yang sangat kuat, dan yang paling terpenting adalah semuanya saling menaruh respek,” katanya.
Hal senada disampaikan musisi senior yang malang melintang didunia musiik era 1970an Benny Soebardja, Pentas ‘Musicmate an Intimate Concert’ ini baginya menjadi sesuatu yang membahagiakan, karena bisa bernain dengan musisi muda kebanggan Kota Bandung.
“Mereka bisa mauk ke musik era 1970an, dan ini surprise buat saya,” pungkasnya.