Senin, 5 November 2018 11:30

Sudah Rusak, Pedagang Pasar Panorama Lembang Pertanyakan Kualitas Bangunan

Reporter : Fery Bangkit 
Belum setahun beroperasi, kondisi Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat sudah mengalami kerusakan.
Belum setahun beroperasi, kondisi Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat sudah mengalami kerusakan. [Fery Bangkit/Limawaktu]

Limawaktu.id, Bandung Barat - Belum setahun beroperasi, kondisi Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat sudah mengalami kerusakan.

Belasan kios di lantai dua bocor dan rembes setelah hujan turun selama beberapa jam di wilayah itu. Untuk mengantisipasi banyaknya air yang masuk ke dalam kios, para pedagang berinisiatif meletakkan ember di lantai dan menambal bagian atap dengan plastik yang dilem agar air yang jatuh tidak membasahi barang dagangan.

Kondisi itupun sangat dikeluhkan para pedagang. Keluhan itu sudah disampaikan kepada pihak pengelola pasar, namun belum ada realisasi untuk diperbaiki.

"Setiap turun hujan selalu bocor, hujan sebentar saja sudah begini, apalagi kalau hujannya besar dan lama. Pedagang sudah melaporkan kejadian ini kepada pengelola, tapi mereka baru mendata dan difoto-foto saja, " ujar Abang (37) seorang pedagang pakaian saat ditemui di Pasar Panorama Lembang, Kamis (5/11/2018).

Dia memastikan, saat musim hujan, air hujan bakal tetap menggenangi dan merembes jika pihak pengelola tidak segera mengambil solusi. Dengan konstruksi bangunan yang seperti ini, kata dia, yang lebih mengerikan jika pasar ini ambruk akibat guncangan gempa karena bangunannya berada di jalur sesar atau patahan Lembang.

"Padahal pasar ini belum diresmikan. Akhirnya kami meragukan konstruksinya, apakah layak atau tidak? Kalau layak, kenapa bisa bocor? Pasar kan fasilitas publik, jadi aspek keamanannya harus betul-betul diperhatikan supaya pedagang dan pembeli merasa aman, "katanya.

Sejak menempati bangunan pasar pada awal tahun ini, dia mengaku, para pedagang sudah mengeluhkan kondisi pasar yang sepi. Jika kondisi ini tak segera ditangani, pedagang khawatir bisa mengalami kerugian yang lebih besar. 

"Aktivitas jual beli di pasar bisa lumpuh saat musim penghujan, karena area pasar kebanjiran, "tuturnya.

Sementara itu, PT Bina Bangun persada selaku pengelola Pasar Panorama mengaku setelah menerima laporan dari pedagang, pihaknya sudah berusaha membenahi beberapa bagian yang rusak terkena kebocoran itu.

"Beberapa titik sudah ditangani dengan melapis area yang mengalami kebocoran, tetapi karena intensitas hujan tinggi, ternyata harus ditambal lagi. Rencana jangka panjang, akan dilapis secara keseluruhan, "ungkap Kepala pengelola Pasar Panorama, Aditia.

Dia mengatakan, kebocoran hanya terjadi di beberapa kios saja, terutama yang di bawah area parkir yang berada di lantai tiga. "Kebocoran atap hanya di beberapa kios yang berada di bawah area parkir. Pemicunya adalah retak-retak karena gempa beberapa waktu lalu sehingga merembet ke yang lain. Mudah-mudahan, dalam tiga hari ke depan bisa tertangani semua," bebernya.

Aditia menuturkan, lantaran kebocoran atap akibat kejadian alam, maka para pedagang tidak akan mendapat asuransi. "Kita hanya menyediakan asuransi kebakaran. Waktu awal kesepakatan, jika satu bulan setelah serah terima kunci ternyata tak ada masalah, maka dinyatakan bangunan pasar juga tidak ada masalah. Kalau terjadi kebocoran, itu sudah jadi kegiatan perawatan pihak pengelola pasar," tambahnya.

Sekedar informasi, Pasar Panorama Lembang resmi ditempati oleh lebih dari sekitar 2.000 pedagang di tiga lantai pada Januari 2018 setelah dilakukan revitalisasi pasca kebakaran tahun 2015 lalu.

Baca Lainnya