Limawaktu.id,- Meningkatkan kepercayaan masyarakat yang terpenting adalah ‘ tenaga dalam ‘ artinya semangat kekompakan untuk memajukan sekolah dari civitas akademika mulai dari kepala sekolah, Wakasek, guru maupun karyawan lainnya secara bekelanjutan.
Demikian diungkapkan H.Aep Suparlan kepala SMK Pasundan 2 Bandung ketika ditemui di kantornya Jalan Maleber Barat Bandung, Kamis (8/9/2022).
Menurut Aep, pihaknya membantu lulusan untuk secepatnya diserap dunia kerja karena rata-rata orang tua menitipkan anaknya anaknya ke SMK diantara tujuannya adalah cepat kerja
Kerja keras sekolah ini tercium oleh masyarakat yang menjadikan kepercayaan luar biasa sehingga kebanjiran siswa baru.
“Untul Penermaan Siswa Baru (PSB) tahun ini kami menerima 21 rombongan belajar baru sebanyak 705 siswa yang tertampung di 5 Program Studi, ” kata Aep.
Disisi lain pihaknya kini mengadakan kerjasama dengan dunia usaha baik dalam maupun luar negeri yang memungkinkan siswa bisa magang dan bekerja.
Sebagai contoh pihak sekolah baru baru ini mengadakan kerja sama dengan Red Education Indonesia sehingga kita bisa magang dan bekerja di Jerman. Selain itu SMK 2 juga memberangkatkan 2 orang untuk magang dan bekerja di Jepang.
“Semua tercium masyarakat sehingga sangat aneh PSB tahun 2022/2023 ini ada calon siswa yang sudah diterima di sekolah negeri malah cabut berkas pindah kesini. Padahal disini sekolah sebagian harus bayar,” jelasnya.
Masih menurut Aep pihaknya secara gencar dan terus menerus mengadakan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.
‘Kalau dengan Astra dan Daihatsu itu sudah berlangsung lama yang baru kita kerjasama dengan perusahan x untuk jurusan mesin.Bahkan Jum’at ini mau mengadakan workshop untuk 100 siswa kerjasama dengan principal untuk jurusan TKJ,” tegas Aep seraya menjelaskan keberhasilannya karena tenaga tenaga dari dalam sekolah ini sendiri
Kelebihan lain yang diupayakan SMK Pasundan 2 Bandung adalah penguatan ahlak dan baca Qur’an.
“Lulusan SMK Pasundan diupayakan bisa baca qur’ an dan hafalan surat-surat pendek ' kata Alif Syahrudin Wakasek sarana SMK Pasundan 2 Bandung.