Limawaktu.id,- Bagi sebagian orang pasti sudah mengenal dengan namanya tepung Mocaf, yaitu produk tepung dari singkong yang termodifikasi. Modifikasi singkong pada mocaf dilakukan dengan cara fermentasi oleh bakteri asam laktat. Fermentasi yang dilakukan mengubah karakteristik tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan.
Pembuatan tepung mocaf ini menjadi pilihan dari para pendidik di SLB Satria Galdin, di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung untuk menjadi pembelajaran bagi para siswa di SLB tersebut dalaam mempersiapkan diri menjadi seorang wirasusaha saat menuntaskan masa belajarnya di sekolah.
Menurut guru pembimbing Suhada Eka Yahya, tak hanya membuat tepung mocaf, siswa SLB Satria Galdin juga memjadikan mocaf ini menjadi bahan dasar olahan aneka cemilan yang diproduksi siswa sebagai produk unggulan sekolah.
“Alhamdulillah tak hanya membuat tepung mocaf siswa juga sudah bisa memproduksi makanan berbahan mocaf sebagai pengganti tepung terigu menjadi olahan kue, sistik dan aneka cemilan disamping pembuatan tepung mocaf itu sendiri,” terang Suhada Eka Yahya, Kamis (13/7/2023).
Dikatakannya, hasil olahan siswa ini mendapatkan respon positif dari orangtua dan sekolah lainnya, saat ada kegiatan yang digelar di SLB Satria Galdin.
“Dua kali kami perkenalkan produk tepung mocaf ini kepada orang luar yaitu saat ada beberapa sekolah kumpul disini, mereka antusias bahkan ada yang membeli produk mocaf dan olahan lainnya,” katanya.
Kepala SLB Satria Galdin Dina Fitriana Dewi menyebutkan, pelatihan yang dilakukan Ibu Bhadra Utama (IBU) Foundation yang dilaksanakan beberapa waktu lalu memberikan manfaat bagi sekolahnya untuk mempersiapkan diri siswa berwirausaha.
“Saat ini ada beberapa alumni yang diberdayakan di sekolah kami seperti magang di warung sekolah ataupun yang membuat tepung mocaf, sehingga jadi unggulan sekolah kami,” sebut Dina.
Dia berharap program tersebut bisa berlangsung terus sehingga para siswa SLB Satria Galdin bisa mandiri dan mampu berwirausaha.
“Program ini menjadi solusi bagi para siswa sehingga tidak pulang ke rumah lagi tapi bisa lebih berdaya,” harapnya.
Sementara, Program Officer IBU Foundation Yopa Oktavian mengungkapkan, setelah sebelumnya dilakukan pelatihan bagi guru disabilitas, pihaknya melakukan monitoring dan kunjungan ke berbagai sekolah seperti yang dilakukan di SLB Satria Galdin ini.
“Kami melakukan monitoring untuk memlihat sejauh mana perkembangan dari program kewirausahaan yang ada di SLB Satria Galdin,” ungkapnya.
Dari monitoring yang dilakukan, kata dia, ada perkembangan yang memnggembirakan dalam pembuatan tepung mocaf yang dilakukan para siswa SLB Satria Galdin.
“Setelah dilakukan monitoring alhamdulillah ada perkembangan dari cara pembuatan tepung mocaf ini dibandingkan saat pertama monitoring dilakukan. Bahkan tepung mocaf jadi bahan dasar beberapa olahan berbagai makanan,” pungkasnya.