Limawaktu.id - Salah satu korban kecelakaan tergulingnya mobil bak terbuka di Jalan Desa, Kampung Ciburuy RT 02/04, Desa Cintakarya, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Kamis (19/12/2019) bernama Ardiansyah (10) mengaku ditelantarkan pihak RSUD Cibabat, Kota Cimahi.
Agus Rusmana (45), ayah dari siswa SDN Pasirkaliki Sindangkerta itu menuturkan, setelah kejadian sekira jam 14.00 WIB ia membawa Ardi ke RSUD Cililin Setelah dilakukan pemeriksaan siswa kelas 5 ini dinyatakan mengalami patah tulang di bagian jari tengahnya.
Pihak RSUD Cililin merujuk korban dibawa ke RSUD Cibabat Kota Cimahi. Bersama istrinya Agus membawa Ardi menggunakan angkutan umum ke RSUD Cibabat sejauh 40 kilometer dari Cililin, KBB.
"Jam 18.00 WIB kami tiba di IGD RSUD Cibabat, menjalani pemeriksaan lagi disana terus bayar Rp433.569," ungkap Agus Jumat (20/12/2019) pagi.
Selepas menjalani pemeriksaan di rumah sakit yang terletak di Jalan Jenderal Amir Machmud itu, pihak RSUD Cibabat meminta keluarga korban menyiapkan uang Rp 11 juta jika ingin penanganan medis korban dilanjutkan.
Sebab sama sekali tak membawa bekal dan hanya mengenakan pakaian di badannya saja. Korban terbaring sakit tanpa mendapat fasilitas dasar seperti bantal maupun selimut.
"Anak saya nggak diapa-apain lagi, pakaian saja masih pakaian yang dipakai saat kecelakaan. Saya juga bingung nyari uang segitu kemana," ungkapnya.
Khawatir keadaan anaknya semakin parah, keluarga korban kesal dan memilih untuk mendatangi RS Dustira berharap anaknya mendapat penanganan yang lebih baik.
"Tengah malam saya bawa pakai angkot ke RS Dustira, disana anak saya diperiksa dan melakukan ronsen pada tangan yang patah," terangnya.
Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dustira korban kembali mendapat pemeriksaan medis dan dilakukan rontgen pada tangan kirinya. Hasilnya dokter menyarankan dilakukan tindakan medis lanjutan.
"Saya datang masih biaya mandiri, tapi nggak punya uang kalau harus bayar segitu,"tutur Agus.
Pihak RS Dustira menyarankan agar Agus membiayai penanganan lanjutan dari BPJS Kesehatan dan merujuk korban dibawa ke RS Hasan Sadikin Kota Bandung. Tak berpikir panjang Agus pun menyewa angkutan umum kembali dan membawa anaknya yang terus mengeluh sakit ke RSHS Kota Bandung jelang pagi hari.
Kini, korban masih tergolek kesakitan di RSHS Bandung dan pihak keluarga berupaya mengurus BPJS Kesehatan agar korban bisa segera mendapat penanganan medis lebih baik.
"Semuanya juga sendiri, nggak ada bantuan dari Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan. Pengen saya ada perhatian mendampingi karena kecelakaan ini terjadi setelah anak saya pulang dari acara O2SN," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas terjadi pada mobil bak terbuka mengangkut 18 penumpang siswa SDN Pasirkaliki. Mobil terguling setelah mengalami rem blong menabrak motor dan benteng rumah warga.
Mobil ditumpangi rombongan siswa sepulang dari kegiatan O2SN di Lapangan Merah Cakrawinata Sindangkerta kecelakaan melintasi turunan tajam hingga melaju tak terkendali.
9 siswa mengalami luka lecet pada beberapa bagian tubuh hingga mendapat perawatan intensif di RS Cililin. 2 diantaranya mengalami patah tulang dan syok.
Kapolsek Sindangkerta, AKP Surahmat mengungkapkan, kejadian bermula saat para siswa itu hendak pulang usai mengikuti kegiatan O2SN di Lapangan Merah Cakrawinata sekitar pukul 12.15 WIB.
Siswa kemudian naik ke bak mobil pick up Mitsubishi dengan nomor polisi D 8721 CB yang dikendarai oleh Dadang (47) warga Kampung Cibeletong RT 03/09, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, KBB.
Namun saat tiba di jalanan menurun, tiba-tiba rem kendaraan mengalami blong. Sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan sehingga akhirnya membantingkan kemudi ke arah kanan.
Mobil sempat menabrak sepeda motor Yamaha Mio dengan nopol B 6902 PPR milik Rohman Sutisna, sebelum akhirnya menabrak dinding bangunan hingga terguling terguling ke arah kiri.
"Pengakuan sopir mobilnya tiba-tiba mengalami rem blong, ditambah kondisi jalan yang menurun. Kami sudah datang ke lokasi, mengevakuasi siswa dan kendaraan. Sopir mengalami luka ringan dan saat ini sedang dimintai keterangan oleh anggota di Mapolsek Sindangkerta," terangnya.
Menurutnya, akibat kejadian ini terdapat korban luka di kalangan siswa. Di antaranya dua siswa mengalami luka patah tangan, tujuh siswa dilarikan ke RSUD Cililin karena mengalami luka lecet cukup serius di bagian muka, kaki, dan tangan, dan sebagian siswa lainnya dibawa ke puskesmas.
"Mereka yang mendapatkan perawatan di puskesmas sudah diperbolehkan untuk pulang karena lukanya tidak terlalu serius," kata Surahmat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan KBB, Imam Santoso mengaku baru mendengar informasi soal kecelakaan tersebut. Setelah mengecek ke stafnya, dia membenarkan adanya insiden tersebut. Mereka adalah siswa SDN Pasirkaliki, Desa Rancasengang, Kecamatan Sindangkerta, yang baru usai mengikuti kegiatan O2SN tingkat kecamatan.
"Ya benar kecelakaan, mobil yang ditumpanginya terguling. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya korban luka-luka dan syok saja," kata.