Limawaktu.id, Amblasnya jembatan yang terletak di Jalan Demang Hardjakusumah, tepat di depan Kantor Wali Kota Cimahi mengundang perhatian serius para wakil rakyat yang tergabung di Komisi III DPRD Kota Cimahi. Menerima Informasi kejadian tersebut, Komisi III langsung melakukan komunikasi dengan Dinas PUPR terkait penanganannya, serta melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) atas kondisi yang ada di lokasi, pada Jum’at, 27 Juni 2025.
Sidak yang dipimpin Ketua Komisi III H. Asep Rukmansyah diikuti juga oleh Wakil Ketua Komisi III Rika Lis Indarti, H. Enang Sahri Lukmansyah,Rini Marthini, M Nofid dan Warman Suryaman ini dihadiri Kepala Dinas PUPR Wilman Sugiansyah.
Usai Sidak, Ketua Komisi III H. Asep Rukmansyah mengatakan, usai menerima informasi kejadian amblasnya Jembatan Demang tersebut pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Dinas PUPR untuk mengetahui sejauhmana kerusakan yang terjadi.

“Setelah dua hari kejadian, alhamdulillah kami melihat sudah dilakukan perbaikan dan penanganan, amblasnya jembatan tersebut akibat hujan deras dan saluran yang kurang berfungsi, ” ungkap Asep.
Menurut Asep, setiap tahun ada anggaran pemeliharaan, berkaitan dengan keselamatan dan nyawa dewan menyarankan supaya dilakukan komunikasi dengan Balai Besar Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, agar bisa tertangani karena dampak dari amblasnya jembatan ini menimbulkan kemacetan dimana-mana.
“Selain kemacetan juga menggangu roda ekonomi masyarakat terutama disekitar lokasi jembatan yan Amblas,” katanya.
Komisi III mengucapkan terimakasih kepada Kadis PUPR yang cepat tanggap dalam waktu dua hari bisa melakukan penanganan dari kejadian tersebut.
“Kami minta pemeliharaan jembatan lebih diperhatikan,” jelas Asep.
Sedangkan Anggota Komisi III H. Enang Lukmansyah menyoroti dampak dari amblasnya jembatan ini. Komisi III mendorong Dinas PUPR untuk menyelesaikan maslah ini walaupun tidak mudah karena secara teori harus dilakukan kajian untuk mengetahui kenapa jembatan ini amblas.
Amblasnya jembatan tersebut akibat Tembok Penahan Tanah yang berubah karena gerusan air, walaupun secara kontruksi jembatan ini aman. Tak Cuma itu harus pula dibuatkan etail Engineering Design (DED) yang harus didukung dengan anggaran dan bisa diusulkan pada pembahasan APBD Perubahan.
“Dewan mendorong ada anggaran khusus untuk DED,dari situ baru kelihatan apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara melakukannya, sebelum masuk ke pembahasan anggaran murni tahun 2026, karena dua hari kejadian aja sudah macet apalagi kalau jangka waktu lama, ” ungkap Enang.
Enang menyarakan jika jalan Demang Hardjakusumah ini akan dibuka kembali harus dilakukan pembatasan tonase kendaraan yang melintas.
Saat disinggung selama 24 tahun berdirinya Kota Cimahi yang baru bisa membangun Jalan Demang Hardjakusumah dan Jalan Aruman, Enang menyatakan, dewan akan mendorong dilakukannya pembangunan jalan baru, karena keberadaan Jalan Demang ini cukup membantu tapi akses lainnya juga perlu dibuka, seperti dibutkannya akses jalan lingkar utara maupun lingkar selatan.
Kepala Dinas PUPR Wilman Sugiansyah menyebutkan, setelah kejadian amblasnya jembatan tersebut, pihaknya mendapatkan instruksi dari Wali Kota Cimahi untuk melakukan penanganan terhadap kerusakan yang ada, dan akan melakukan kajian bersama Balai Besar Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR agar penanganannya lebih komprehensif dan lebih optimal.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan akibat amblasnya jembatan ini,” sebut Wilman.
Sementara itu Warga Kelurahan Cibabat Ega mengatakan dampak dari amblasnya jelmbatan tersebut mengakibatkan warga susah lewat dan terjadi kemacetan, dan untuk beraktivitas harus lebih jauh dan memutar ke jalan nasional.
“Mudah-mudahan segera beres perbaikannya dan jalannya dibuka kembali sehingga tidak macet,” pungkasnya.