Limawaktu.id - Dinas Jasmani TNI Angkatan Darat (Disjasad), akan menyelenggarakan even Taekwondo Championship 2022, pada 17-18 September 2022 mendatang. Kejuaraan yang digagas Kepala Disjasad Brigjen TNI Aminudin, S.I.P. ini terbuka untuk umum dan TNI AD serta Polri, memperebutkan total hadiah Rp36 juta untuk juara 1, 2, dan 3 setiap kategori.
Ketua Pelaksana Taekwondo Championship 2022 Taufik Krisna, S.AP., M.Si, M.Pd. menjelaskan, kategori-kategori yang dipertandingkan dalam gelaran itu antara lain Superkids (usia anak 5-7 tahun), Pra-Kadet, Kadet, Junior, dan Senior. Tak hanya itu, pihaknya juga mempertandingkan Poomsae khusus untuk veteran.
“Usia 40, 50 dan 60 masih bisa ikut. Tapi di kategori Poomsae,” imbuh Taufik dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kadisjasad, Se;asa (28/06/2022) sore.
Menurutnya, pihaknya menargetkan 1.200 peserta yang berpartisipasi. Jika angka itu terlampaui, maka animo masyarakat terhadap kejuaraan ini baik.
Taufik mengungkapkan, panitia kejuaraan tidak hanya sekedar ingin merangkul junior-junior saja. Lebih dari itu ia berharap dengan adanya anak usia dini yang berpartisipasi bisa mengalihkan mereka dari paparan gadget.
“Olahraga ini bukan hanya sekedar aktivitas gerak, tapi juga membentuk karakter. Kalau kita mempersiapkan anak-anak untuk kejuaraan seperti Taekwondo Championship ini, kita perlu preparation. Mereka latihan, yang sehari-harinya sore main game, mereka jadi harus berlatih,” papar Taufik.
Lebih lanjut lagi ia mengungkap, pihaknya juga ingin menggiatkan UMKM yang mungkin sempat lesu selama pandemi. Panitia akan mencoba membuat bazaar yang besar dan meriah dalam even ini supaya para pelaku UMKM datang ke turnamen.
Sementara itu, Kadisjasad Brigjen TNI Aminudin mengungkapkan, bagi peserta khususnya yang anak yatim-piatu akan dibebaskan dari biaya pendaftaran. Berdasarkan keterangan tertulis yang Limawaktu peroleh dari panitia, biaya pendaftaran kontingen sebesar Rp250 ribu, peserta Kyorugi dan Poomsae pemula dan prestasi Rp350 ribu per atlet, Kyorugi dan Poomsae prestasi PSS Rp450 ribu per atlet, Poomsae berpasangan Rp450 ribu dan Poomsae beregu Rp550 ribu.
“Supaya mereka (peserta yatim-piatu, red) bisa daftar, kita tampung dan lihat bagaimana prestasi yang dibina oleh masing-masing cabang olahraga ini. Tapi untuk anak usia dini kita harapkan pembinaan program jangka panjang,” ujar Aminudin.
Adapun terkait merangkul UMKM, ia menambahkan, pihaknya akan merangkul pegiat usaha perlengkapan taekwondo. Kadisjasad akan mengundang mereka untuk membuat desain perlengkapan yang mampu bersaing dengan brand besar.
“Kualitas kita bisa lebih bagus dan kita harapkan harganya bisa lebih murah (dari brand-brand ternama, red),” imbuhnya.
Selain itu, Aminudin menyatakan pihaknya mendukung untuk memberikan fasilitas yang ada di Disjasad guna meningkatkan prestasi-prestasi olahraga. Khususnya untuk kejuaraan tingkat Provinsi yang rencananya akan dilaksanakan akhir tahun ini.
“Harapan kita ke depan, ke depan mudah-mudah kita bisa menghasilkan atlet-atlet yang bisa berprestasi,” pungkasnya.