Garut (limawaktu.id),– Sedikitnya 100 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan startup digital se-Kabupaten Garut mengikuti seleksi inkubasi bisnis dan investor matching yang digelar oleh Telkom University kolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM), Rabu (2/11/2022). Ke-100 pelaku usaha tersebut akan disaring menjadi 50 IKM dan 25 startup digital yang akan dipertemukan dalam skema investor matching dan business matching.
Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) Telkom University, Choiria Anggraini, inkubasi bisnis ini bertujuan untuk menciptakan standarisasi IKM dan startup digital, serta membangun ekosistem bisnis berkelanjutan dengan melakukan matching antara pelaku usaha dan stakeholder terkait.
“Gol dari event ini adalah melahirkan 50 IKM dan 25 startup digital yang berkualifikasi dan memiliki standar daya saing pasar serta menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan menghadirkan kolaborasi multistakeholders. Inkubasi yang akan diberikan meliputi sepuluh materi pilihan kemudian dilanjutkan dengan proses coaching business selama tiga pekan,” papar Choiria.

Menurutnya, pandemi Covid-19 dan instabilitas ekonomi global mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya indeks pendapatan perkapita dan pembangunan berdasarkan data RPJMD Jawa Barat 2013-2018. Karena itu, melalui inkubasi bisnis dan investor matching ini diharapkan tercipta percepatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita melalui standarisasi IKM dan startup digital.
“Sehingga terjadi bisnis berkelanjutan dengan melakukan matching antara peserta inkubasi dan investor dan terjadi kolaborasi berbagai stakeholders,” tambahnya.
Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, mengungkapkan kegiatan puncak Inkubasi Bisnis dan Investor Matching akan disuguhkan dalam G-Fest 2022 yang akan merangkum berbagai agenda seperti investor matching, pagelaran budaya, festival kopi, food ethnic, fashion show, baazar, dan konser musik.
“Kami sangat beharap melalui inkubasi bisnis dan investor matching dapat meningkatkan standar IKM dan startup digital serta membangun antusiasme bangga dengan produk lokal. G-Fest dirancang sebagai sebuah wadah untuk para peserta menampilkan produk otentik mereka dan mengakomodir kebutuhan ekonomi kreatif, transformasi digital dan budaya,” tutur Karyana.