Limawaktu.id - Sebanyak 21.446, dari total 26.007 pengguna kendaraan diberikan sanksi selama sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Angka pelanggaran tersebut masih tergolong tinggi
"Pelanggaran itu hanya dalam tujuh hari PSBB yakni dari tanggal 22-28 April 2020 yang tercatat di 21 titik check point yang ada di KBB. Jadi, angkanya cukup tinggi," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), KBB, Ade Komarudin, Kamis (30/4/2020).
Temuan pelanggaran yang terjadi bervariasi. Seperti pengendara motor tidak mengenakan sarung tangan, tidak memakai masker, kendaraan kelebihan penumpang, posisi duduk di mobil yang tidak sesuai aturan PSBB dan lain-lain.
"Bukan hanya pengguna kendaraan dari warga lokal, dari luar KBB juga banyak yang melanggar seperti Cianjur dan Sukabumi," sebut Ade.
Selain penindakan, pihaknya beserta aparat kepolisian dan TNI terpaksa menyuruh sejumlah pengguna kendaraan yang kedapatan akan mudik dan berasal dari daerah zona merah untuk kembali lagi.
Seperti di titik-titik penyekatan di Cipatat yang berbatasan dengan Cianjur, pintu masuk Tol Padalarang, dan pintu ke luar Tol Cikamuning. Hal ini sesuai ketentuan bahwa sejak tanggal 24 April 2020 aktivitas mudik dilarang guna mencegah penyebaran Virus Corona.
"Kendaraan yang disuruh kembali lagi (putar balik) untuk roda empat 64 kendaraan dan roda dua 18 kendaraan," sebutnya.
Menurutnya, sanksi tilang diberikan oleh pihak kepolisian kepada mereka yang kedapatan sudah beberapa kali melakukan pelanggaran. Sementara bagi pengguna motor ataupun penumpang angkutan umum yang tidak memakai masker diberi masker gratis, dimana pihaknya sudah menyebarkan sebanyak 15.000 masker.
Dengan masih banyaknya jumlah pelanggar, anggotanya di setiap check point PSBB terus meningkatkan sosialiasi agar jumlah pelanggaran setiap harinya semakin menurun. PSBB di KBB sendiri akan berlangsung hingga 6 Mei mendatang.
"Kami berharap PSBB di KBB bisa dipatuhi dan itu bisa terlihat dari indikator pelanggaran di jalan yang trend-nya turun. Semoga saja kesadaran akan mencegah Virus Corona, bisa diterapkan oleh masyarakat di perkotaan ataupun pedesaan," pungkasnya.